Reporter: Mumun / Editor: La Ode Adnan Irham
WANGGUDU – Meski wabah virus Corona atau Covid-19 sedang melanda negeri ini, namun sebagian warga masyarakat Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), memanfaatkan imbauan pemerintah untuk di rumah dengan cara berkebun.
Muh Aidil, warga Desa Lamparinga, Kecamatan Wiwirano ini tetap menanam jagung. Hasilnya, lahan yang seluas 52 hektare Selasa sore 21 April 2020 dilakukan panen raya jagung.
Muh Aidil menceritakan, dirinya bersama delapan rekannya yang tergabung dalam kelompok tani menggarap 52 hektare lahan dan ditanami jagung Januari 2020 lalu.
“Yang dipanen ini 15 hektare, yang lain menyusul untuk dipanen,” katanya.
Menurut Aidil, 52 hektare jika menggunakan bibit yang masih berlabel ketika dipanen bisa mencapai 160 ton.
Dipanen setiap tiga bulannya dan menanam dua kali dalam setahun, mengikut musim.
Dia menambahkan, bercocok tanam telah digelutinya dalam kurun waktu enam tahun ini, dengan jumlah bibit 30 kilogran dalam sekali tanam.
“Kami jual hasil panen per kilo itu Rp2.500,” terangnya.
Sementara, Bupati Ruksamin yang ikut panen raya bersama Kapolres Konawe Utara, AKBP Achmad Fathul Ulum mengaku bersyukur ditengah Covid-19 masih dapat panen jagung hibrida.
“Saya sangat senang sekali. Kita tidak pernah tau Covid-19 ini akan berakhir. Artinya kita lebih khawatir lagi ancaman terhadap pangan, ternyata saudara kita yang di Wiwirano ini diam-diam menanam jagung,” ujarnya.
Untuk diketahui, dalam panen raya jagung hibrida juga diserahkan bantuan sembako dan bio imun pengganti disinfektan kepada masyarakat Kecamatan Wiwirano dan Landawe.