NEWS

Dorong Aspal Buton Menasional, Gubernur Sultra Hadirkan Langsung Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI di Buton

1185
Ketgam : Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH (Tengah memakai baju putih) saat meninjau PT Wika bersama rombongan. Foto : Dokumentasi Dinas Kominfo Sultra.

Penulis : Ardilan

BUTON – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya tidak main-main dalam upaya mendorong penggunaan aspal Buton hingga ke tingkat nasional. Agar rencana itu terwujud, dibawah Komando Gubernur H Ali Mazi, SH, Pemprov Sultra langsung menghadirkan salah satu Deputi Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi RI ke wilayah Kepulauan Buton (Kepton) atau tepatnya di Kabupaten Buton, Senin 01 Februari 2021.

Datang bersama tim berjumlah 16 orang, rombongan Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI tiba di Bandara Betoambari Kota Baubau sekira pukul 08.30 Wita pagi yang langsung disambut Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH bersama Wali Kota Baubau, Dr H AS Tamrin serta Bupati Buton, La Bakry bersama sejumlah pejabat lainnya.

Tujuannya untuk mewujudkan penggunaan aspal Buton melalui program Nasional pengaspalan 1000 kilometer (KM).

Usai dari Bandara, tim langsung bertolak ke bekas bangunan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Buton yang saat ini diketahui menjadi Mess Provinsi untuk sarapan pagi sebelum menuju ke tempat eksploitasi aspal Buton yaitu PT Wijaya Karya (Wika) yang berada di Desa Lawele Kabupaten Buton.

PT Wika merupakan perusahaan yang mengelola sumber daya aspal baik dalam bentuk bahan jadi atau siap pakai maupun dalam bentuk setengah jadi atau serpihan batuan aspal. Menurut salah satu karyawannya, PT Wika telah mendapat IUP untuk mengelola 100 hektar areal pegunungan aspal.

Secara umum, Potensi aspal Buton seluas 60.000 hektar. Namun baru dieksploitasi seluas 400 hektar oleh 42 IUP perusahaan yang eksploitasi produksi. Sementara enam perusahaan telah produksi, salah satunya PT Wika Bitumen seluas 101 Hektar dan PT Kartika Prima Abadi yang direncanakan pada Mei 2021 nanti telah memproduksi dalam bentuk kemasan 25 hinga 50 kilogram (Kg) sehingga memudahkan pengangkutan.

Usai kunjungan ke PT Wika, rombongan selanjutnya meninjau Pelabuhan Nambo di Desa Nambo Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton yang rencananya juga akan sebagai salah satu penyangga infrastruktur pengiriman dan suplay ke daerah lain.

“Perlu pengembangan dan perluasan pelabuhan Nambo. Pelabuhan ini juga perlu dikonsentrasikan sebagai penyangga pelabuhan utama pengiriman aspal Buton,” kata Ali Mazi kepada tim Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI.

Usai berkeliling di Pelabuhan Nambo, tim rombongan melanjutkan perjalanan menuju PT Kartika Prima Abadi. Sesampainya disana, seluruh tim dipersilahkan memasuki saah satu ruang pertemuan untuk mendengarkan presentasi dari salah satu direktur perusahaan tentang pabrik aspal yang telah dibangun tersebut. Pabrik itu nantinya akan menjadi pabrik aspal yang dapat menyuplai kebutuhan aspal dalam dan luar negeri.

Gubernur Sultra serta tim juga menyempatkan mengecek situasi dan kondisi fisik lingkungan perusahaan PT Kartika Prima Abadi usai santap siang.

Setelah meninggalkan Pelabuhan Nambo, Ali Mazi dan tim kemudian menuju Pelabuhan Banabungi di Desa Banabungi Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan (Busel).

“Sejak puluhan tahun pelabuhan (Banabungi) ini lah yang jadi andalan utama pengiriman aspal curah di Buton. Namun belakangan, pelabuhan ini menjadi pelabuhan yang digunakan oleh PT Wika untuk pengiriman paket satu ton aspal buton demgan kandungan 20 persen,” ungkap Ali Mazi masih kepada tim Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI.

Usai mengunjungi Pelabuhan Banabungi, rombongan kembali ke Rujab Bupati Buton untuk beristirahat dan kembali ke Kota Baubau.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version