BAUBAUMETRO KOTAPEMERINTAHANPROV SULTRA

Dorong Ekosistem Pariwisata, Wagub Sultra Incar Bau-Bau sebagai Lokomotif Wisata Buton

2781
Wagub Sultra, Ir. Hugua, M.Ling.

BAU-BAU, MEDIAKENDARI.com– Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir. Hugua, M.Ling, menegaskan pentingnya membangun ekosistem pariwisata yang matang di Kota Bau-Bau demi mendorong kemajuan sektor wisata di kawasan Kepulauan Buton.

Pernyataan itu disampaikan Hugua saat audiensi bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan para pelaku industri pariwisata di Kota Bau-Bau, Sabtu malam, 9 Agustus 2025, di Hotel Zenith Bau-Bau.

Menurutnya, infrastruktur bukanlah hambatan utama bagi perkembangan pariwisata Bau-Bau. Justru kemudahan akses transportasi udara menjadi modal penting yang harus dimanfaatkan secara optimal.

“Saat ini cara masuk ke Bau-Bau sudah jauh lebih mudah dan murah. Maskapai dengan pesawat berbadan legal sudah melayani rute ini dengan harga tiket yang lebih terjangkau, sekitar satu jutaan ke bawah. Ini merupakan modal awal yang selama ini kita harapkan,” ungkap Hugua.

Selain faktor akses, Hugua menilai Bau-Bau memiliki kekuatan sejarah dan budaya yang tidak dimiliki daerah lain. Sebagai kota berperadaban sejak abad ke-18, keberadaan Keraton Buton menjadi warisan tak ternilai yang mampu menjadi magnet wisatawan.

“Keraton Buton adalah simbol dan kekayaan budaya yang menjadi identitas Kota Bau-Bau sebagai bagian dari Kepulauan Buton. Kemajuan kota ini akan menjadi tolok ukur (palumeter) bagi kemajuan seluruh kawasan kepulauan,” jelasnya.

Ia memandang Bau-Bau memiliki posisi strategis sebagai pusat (ekasentrum) perkembangan pariwisata yang dapat mendorong pertumbuhan di kabupaten-kabupaten sekitarnya.

Karena itu, diperlukan kerja sama erat antara Pemerintah Kota Bau-Bau, pemerintah kabupaten di wilayah Kepulauan Buton, dan para pelaku usaha.

Hugua juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pariwisata yang solid, mulai dari pelaku usaha, pengelola destinasi, masyarakat, hingga kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

“Tidak cukup hanya menyiapkan SDM atau membangun infrastruktur tanpa mendatangkan wisatawan. Kalau turis tidak datang, pelatihan yang diberikan tidak akan bermanfaat, hotel yang dibangun tidak terpakai, dan fasilitas yang ada tidak dimanfaatkan. Kuncinya adalah kebersamaan dalam membangun,” tegasnya.

Wagub menambahkan, keberhasilan pengembangan pariwisata sangat bergantung pada dialog berkelanjutan antara masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah untuk menyamakan visi.

Menurutnya, pariwisata adalah sektor yang memerlukan sinergi semua pihak, bukan hanya peran pemerintah.

Audiensi ini menjadi forum strategis untuk merumuskan langkah-langkah pengembangan destinasi wisata di Bau-Bau.

Harapannya, kota ini bisa menjadi lokomotif penggerak pertumbuhan pariwisata di seluruh Kepulauan Buton, membawa manfaat ekonomi dan budaya bagi masyarakat luas.

 

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version