NEWSPENDIDIKAN

Dosen FHIL UHO Ajarkan Warga Anduonuhu Optimalkan Produksi Getah Pinus

1256
×

Dosen FHIL UHO Ajarkan Warga Anduonuhu Optimalkan Produksi Getah Pinus

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Haluoleo (UHO) berfoto bersama. Foto: Istimewa

Reporter: Muhamad Asrul

KENDARI – Puluhan warga Kelurahan Anduonuhu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari diajarkan cara mengoptimalkan produksi getah pinus di Kawasan Hutan Lindung Nanga-Nanga.

Agenda ini merupakan program kemitraan yang dilaksanakan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Haluoleo (UHO) di Aula Kantor Kelurahan Anduonohu, Sabtu (26/10/2019).

Dalam materinya tentang Penerapan Metode Kaokan dan Stimulan untuk Optimalisasi Produk Getah Pinus, Rosmarlinasiah mengungkapkan, dengan metode tersebut masyarakat tidak perlu menebang pohon untuk menikmati hasil hutan.

“Selain tetap menjaga eksistensi hutan, metode Koakan juga sebuah metode yang dinilai lebih banyak menghasilkan getah dengan bantuan stimulan,” kata Rosmarlinasiah.

Ia juga menuturkan, teknik koakan dilakukan dengan cara mengerok kulit batang lebih dahulu, kemudian kayunya dilukai sedalam 1 hingga 2 cm, sedang lebarnya 10 cm ke arah atas dimulai dari bawah.

BACA JUGA: Tingkatkan Pemahaman Pertambangan, FITK UHO Gelar Pelatihan Aplikasi Micromine

“Metode ini juga tidak memakan biaya besar, bahkan untuk peralatannya dapat dibuat sendiri,” tambah Rosmarlinasiah.

Sementara itu, Sekertaris Kelurahan Anduonuhu Yunus S.Kom mengatakan, pasca penyuluhan ini dirinya akan segera membuat kelompok tani, agar masyarakat dapat segera memulai mengolah getah pinus di Kawasan Hutan Lindung Nanga-Nanga.

“Saya sangat berterimakasih kepada ibu Dosen dan adik-adik mahasiswa telah memberikan pemahaman kepada masyarakat di sini mengenai pengolahan getah pinus,” kata Yunus.

Ia menjelaskan, di Kawasan Hutan Lindung Nanga-Nanga yang masuk wilayah Kelurahan Anduonuhu terdapat sekitar 40 hektare hutan yang getahnya belum dimanfaatkan.

“Ada sekitar 40 hektar pohon di Nanga-nanga belum pernah dimanfaatkan getahnya. Dan kami membuat kelompok tani untuk mulai mengolah getah pinus di Nanga-Nanga,” tutupnya. /B

You cannot copy content of this page