BAUBAUKESEHATANNEWS

Dua Mahasiswi China Asal Baubau Pulang Kampung

791
Ketgam: Salah satu mahasiswi China asal Baubau, Ulya Andita. Foto: MEDIAKENDARI.com/Adhil/b

Reporter: Adhil
Editor: Kardin

BAUBAU – Dua mahasiswi Fakultas Kedokteran di Hainan Medical University asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), akhirnya tiba di kampung halaman melalui jalur Bandara Betoambari Baubau, pada Kamis, 30 Januari 2020.

Kedua mahasiswi tersebut, diketahui bernama Ulya Andita (21) dan Wa Ode Fauziah Ary Annas (22), tiba secara terpisah. Di mana Ulya Andita terlebih dahulu sampai pada pagi hari sementara Wa Ode Fauziah pada siang hari.

Setibanya di Bandara, keduanya langsung dijemput tim kesehatan dari Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) unit kerja Bandara Betoambari untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh dan pemeriksaan lainnya.

Usai diperiksa dan dinyatakan kondisi keduanya dalam keadaan sehat, sebelum diizinkan pulang, keduanya diberi kartu kontrol kesehatan. Hal itu dilakukan untuk memudahkan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Baubau dalam hal monitoring selama 14 hari atau disebut proses inkubasi.

“Alhamdulillah, setelah kita periksa kesehatannya, Ulya dan Fauziah dinyatakan sehat dan tidak ada tanda-tanda terpapar virus Corona. Namun demikian, keduanya tetap kita pantau sampai masa inkubasi berakhir. Jika selama 14 hari tidak ada gejala yang timbul, maka keduanya baru bisa kita pastikan negatif Corona,” terang Koordinator KKP Baubau, dr Ricky Atrian.

Sementara itu, salah satu mahasiswa dari China Asal Kota Baubau, Ulya Andita mengungkapkan, pelajar asal Indonesia cukup banyak di China. Khusus Kota Baubau, ada lima orang yang sama-sama menempuh pendidikan di Hainan.

“Saya kurang tau kalau di daerah lain, tapi di daerah tempat tinggalku di Provinsi Hainan ada lima orang. Dua orang sudah pulang duluan sebelum ada info penyebaran Virus Corona, sementara kami berdua itu baru saja pulang ke Baubau. Satu teman kita lagi, belum diketahui kapan dia akan pulang,” kata Ulya.

Wa Ode Fauziah menambahkan, khusus penduduk wilayah Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus Corona, tidak diizinkan untuk meninggalkan Wuhan. Sementara untuk daerah sekitar, dapat diizinkan keluar setelah dipastikan tidak terpapar virus Corona.

Selain itu kata Fauziah, seluruh pelajar asal Indonesia, khususnya Baubau memutuskan kembali untuk mencegah tidak terpapar virus Corona. Mengingat ketersediaan masker mulai menipis hingga harus menunggu pembagian dari pihak kampus, stok makanan juga mulai menipis bahkan harga jualnya meningkat hingga tiga kali lipat dari harga normal serta panggilan orang tua yang mengharuskan meninggalkan China sementara waktu.

“Untuk sementara, saya akan menetapkan dulu di kampung halaman. Nanti, kalau tempat tinggal saya di sana serta China secara keseluruhan sudah kembali kondusif, baru saya akan kembali lagi ke sana,” ucap Wa Ode Fauziah. (A)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version