BREAKING NEWSHEADLINE NEWSHUKUM & KRIMINALKendari

Dua Siswi Asal Kendari Hendak Dijual ke Kalimantan, “Pecah” Pertama Harga Rp 20 Juta

8583

KENDARI, Mediakendari.com – Dua anak perempuan asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) nyaris menjadi korban perdagangan perempuan. Kedua korban tersebut merupakan anak di bawah umur yang masih berstatus pelajar di tingkat SMP dan SMA.

Adalah, RM (14), siswi SMP Negeri 2 Kendari dan ND (16) siswi SMK 1 Kendari. Mereka hendak diberangkatkan ke Kalimantan oleh seorang terduga pelaku berinisial IF untuk dijual pada pria hidung belang.

Beruntung tindakan IF itu berhasil digagalkan oleh sekelompok Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sultra yang bekerjasama dengan Forum Tapak Kuda Bersatu dan pihak kemanan.

Dewan Pembina Lembaga AP2 Sultra, Hasanuddin Kansi mengungkapkan, proses penggagalan upaya dugaan tindak pidana perdagangan orang itu terjadi pada Jumat 29 Maret 2024, sekira pukul 10.00 Wita di Bandara Haluoleo.

Awalnya, kata Hasan, pihaknya menerima laporan dari orang tua korban jika anaknya yang berinisial RM (14) sudah sehari tak kunjung pulang ke rumah. Setelah ditelusuri, anak itu diketahui bakal berangkat keluar daerah bersama orang lain melalui jalur bandara.

AP2 yang menerima laporan tersebut langsung bergerak cepat. Bersama forum Tapak Kuda Bersatu, mereka bekerjasama dan berhasil mendapati pelaku IF bersama dua korbannya sedang berada di areal Bandara.

“Ternyata mereka bertiga sudah siap-siap berangkat. Lalu kami minta bantuan dari pihak keamanan untuk menahan ketiganya,” ungkap Hasan.

Saat ditahan, pelaku IF sempat melawan dan mengancam bakal menuntut ganti rugi atas keterlambatan penerbangan. Namun hal itu hanya akal-akalan IF untuk menutupi niat jahatnya. Hasan bersama rekan-rekannya tetap bersikeras untuk menahan dan membawa ketiganya ke Polresta Kendari.

“Selanjutnya kami serahkan ke Polresta Kendari untuk dilakukan proses pemeriksaan. Kebetulan kami diterima langsung oleh Pak Kapolres,” sebutnya.

Dari hasil interogasi, korban diiming-imingi untuk menjadi model di Kalimantan. Sebelum berangkat, para korban akan dikarantina terlebih dulu di salah satu hotel yang ada di Kota Kendari. Parahnya, hal ini sudah berlangsung sejak jauh hari.

“Ada pula bukti percakapan WA di akun salah satu korban, jika pecah perawan akan dihargai sebanyak Rp 20 juta. Dan ternyata, ini termasuk pengiriman yang sudah kelima kalinya,” bebernya.

Untuk itu, pihak AP2 dan Forum Tapak Kuda Bersatu meminta pihak kepolisian agar lebih jeli dalam melakukan penyelidikan untuk membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus ini.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polresta Kendari.

Reporter : Erwino

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version