NEWS

Dukung Kemajuan Seni di Sultra, Prodi Sastra Indonesia UHO Gelar Pementasan Drama

518
Tampak seluruh pemeran saat berfoto bersama usai pementasan

KENDARI – Program Studi (prodi) Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Halu Oleo gelar pertunjukan drama di gedung teater pada Selasa 11 Januari 2022.

Kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi salah satu ujian mata kuliah pergelaran sastra yang telah diprogram mahasiswa.

Hal ini dikatakan dosen pengampu mata kuliah, Wa Ode Nur Iman, S. Pd., M. Pd. Dia mengatakan bahwa ujian akhir dari mata kuliah pergelaran sastra adalah melakukan pertunjukan langsung di atas panggung.

“Teman-teman di Sastra Indonesia itu hampir semua ingin tampil di atas panggung jadi kami berupaya agar teman-teman yang ingin tampil kita tampilkan,” ujarnya.

Baca Juga : Kanwil Kemenkumham Sultra Helat Deklarasi Kinerja dan Rapat Evaluasi 2021

Iman mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan selama dua malam terhitung dari tanggal 11-12 Januari 2022.

“Dua malam, dan ada tiga naskah. Malam ini itu naskah nyonya-nyonya dan naskah perempuan dalam kereta. Sama yang besok malam itu naskah malam jahanam,” bebernya.

Dia menjelaskan, pementasan ini dijadikan sebagai kegiatan tahunan mahasiswa prodi Sastra Indonesia.”Tentu saja ini menjadi kegiatan rutin tahunan karena semester depan mata kuliah ini akan ada lagi di setiap semesternya,” ucapnya.

“Ini mahasiswa angkatan 2018 keseluruhan kurang lebih ada 98 orang kelas ganjil dan genap,” tambahnya.

Baca Juga : Ini Rangkaian Kegiatan Hari Pers Nasional 2022 di Kota Kendari

Iman berharap kepada seluruh masyarakat di Sultra khususnya Kota Kendari untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk memajukan kesenian di Sultra.

“Kita majukan kesenian di Sulawesi Tenggara baik itu Sastra atau apapun itu kita boleh bekerja sama, ” pungkasnya.

Salah seorang pemeran dalam pementasan drama Harni Sumatan mengatakan, persiapannya telah dimulai sejak bulan Oktober 2021.”Sejak Oktober sampai Januari kami melakukan persiapan,” katanya.

“Kesulitannya sendiri itu tergantung dari naskah, seperti naskah nyonya-nyonya yang kami bawakan itu naskah realis jadi lebih masuk akal. Kami berusaha untuk sesuai dengan apa yang terjadi di lingkungan masyarakat,” pungkasnya.

Reporter : Dila Aidzin

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version