Reporter: Hendrik
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Pelarian Reynaldi yang setahun lalu berhasil lolos karena menabrak polisi, kini berakhir. Ia diringkus di tempat kerjanya tanpa perlawanan, Jumat (22/11/2019).
Informasinya dia sempat melarikan diri ke Papua, namun kembali ke Kendari bulan Februari dan bersembunyi di rumah keluarganya.
Polisi yang mengetahui keberadaan Rey langsung membekuknya di tempat kerjanya. Selama kabur ia ternyata bekerja jadi Sales di Kantor Mitsubishi Beta Berlian Kendari, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Sultra, Kompol Agus Mulyadi mengatakan, sebelumnya Ray masuk daftar pencarian orang (DPO) karena melarikan diri saat akan ditangkap tim Opsnal Subdit III, Kamis 2 Agustus 2018 lalu. Ia lolos dengan menabrak tim menggunakan sepeda motornya hingga membuat petugas terluka.
Baca Juga :
- Usai Terima Penghargaan dari Jokowi, KSK Klaim Didukung Surya Paloh dan Partai Pemenang Pilpres untuk Maju Cagub Sultra
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
- BPDAS Sampara Sebut Rehabilitasi Mangrove Paling Banyak di Muna, Jadi Pusat Penanaman Serentak Pertama untuk Wilayah Kabupaten
- Terbukti Berkinerja Tinggi, Pj Bupati Harmin Ramba Raih Penghargaan, Dapat Anggaran Insentif Rp 29 Miliar 2024
- Pemprov Sultra Jamu Kunjungan Panglima Komando Armada II TNI AL
- Mitigasi Perubahan Iklim, Kementerian LHK, BPDAS Sampara dan Pemda Muna Gelar Penanaman Mangrove Serentak
Saat menabrak petugas hingga terjatuh, Ray juga ikut terjatuh dan melarikan diri. Namun saat melarikan diri, barang bukti narkotika dan motornya tertinggal di Jalan BTN I, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia.
Agus menambahakan, petugas mengamankan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 50,7 gram, satu buah kemasan teh gelas, dan satu unit motor yamaha mio.
“Pelaku diamankan di Mako Ditresnarkoba Polda Sultra, guna proses lebih lanjut,” kata Agus dalam rilis yang diterima Mediakendari.com, Selasa (26/11/2019).
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 132 ayat 1 Jo Pasal 114 ayat 2 Subs Pasal 112 ayat 2 Undang Undang Narkotika nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. (C)