KendariPOLITIK

Efektifitas Kampanye Pilkada Online Dipertanyakan, Ini Tanggapan DPD Hanura Sultra

279
×

Efektifitas Kampanye Pilkada Online Dipertanyakan, Ini Tanggapan DPD Hanura Sultra

Sebarkan artikel ini
DPD Partai HANURA Sultra
Ketua DPD Partai HANURA Sultra Wa Ode Nurhayati

Reporter: Sardin.D / Editor: Kang Upi

KENDARI – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) ditengah pandemi, membawa perubahan besar dalam budaya masyarakat dalam menyambut momen pesta demokrasi tersebut.

Pasalnya, akibat masih tingginya penyebaran pandemi beberapa tahapan Pilkada harus dilakukan secara daring, diantaranya kampanye para kepala daerah.

Efektifitas kampanye tersebut dipertanyakan sejumlah pihak, khususnya berkaitan dengan distribusi gagasan para calon kepala daerah, yang biasanya disampaikan secara tatap muka.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sultra, Wa Ode Nurhayati menjelaskan, interaksi sosial masyakat dalam mengikuti Pilkada, memang menjadi tantangan.

Dirinya menilai, tradisi masyarakat Indonesia yang terbiasa dengan kampanye tatap muka, berpotensi menghasilkan ketidakpuasan jika kampanye dilakukan secara daring.

“Situasi seperti ini membuat masyarakat cenderung tidak puas, dalam distribusi gagasan calon kepala daerah. Namun masyarakat harus membiasakan diri dalam kampanye yang dilakuan ini,” terangnya.

Untuk itu, lanjutnya, membangun kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan covid-19, harus menjadi salah satu gagasan yang disampaikan para calon kepala daerah.

“Karna wabah covid -19 ini cukup membahayakan maka harus maksimalkan pengawasannya, dan mengajak masyarakat tetap harus mematuhi protokol Kesehatan,” tegasnya.

Mendukung hal tersebut, kata Wa Ode, DPP Partai Hanura sudah memberikan instruksi kepada seluruh kader untuk mematuhi protokol kesehatan covid-19 dalam aktifitas Pilkada 2020.

“Memenangkan pasangan calon yang diusung partai merupakan keharusan, bagi partai namun keselamatan manusia jauh lebih penting, sehingga kader harus lebih berhati-hati dan menghindari kerumunan,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page