EKONOMI & BISNISFEATUREDKONAWE SELATAN

Ketergantungan Pupuk Kimia, Kelompok Tani di Konsel Dilatih Kelolah Pupuk Organik

477
×

Ketergantungan Pupuk Kimia, Kelompok Tani di Konsel Dilatih Kelolah Pupuk Organik

Sebarkan artikel ini

ANDOOLO – Kelompok tani di Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya yang bermukim di Desa Anase, Kecamatan Andoolo, dilatih mengelolah pupuk organik. Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Desa (Pemdas) bersama Pendamping Desa dan Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) akan digelar selama tiga hari kedepan, terhitung sejak Senin (24/9/2019) dengan melibatkan tokoh Masyarakat dan para petani di daerah itu.

Kepala Desa (Kades) Anese, Erpiana mengatakan, kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama dan sinergisitas antara Pendamping Desa di daerah itu dan Anggota TPID. Dimana kegiatan ini, mendapat respon baik dari masyarakat setempat, sehingga kegiatan Pelatihan dapat terlaksana.

“Alhamdullilah dengan kegiatan Pelatihan peningkatan kapasitas petani dengan inovasi pembuatan pupuk organik ini, masyarakat anese sangat merespon baik, “ucapnya, Rabu (26/9/2018)

Disamping itu, kata dia, melalui kegiatan pelatihan Inovasi pembuatan pupuk organik ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pupuk kimia. Karena pembuatan pupuk organik ini sangat tepat dan efisien untuk para petani di desanya. Dirinya juga berharap agar kedepannya masyarakat tidak kesulitan lagi dalam mengembangkan hasil pertanian, khusunya pada sektor persawahan.

“Karena dengan bisa membuat dan mengelolah pupuk organik, kita tidak hanya mengunakan tetapi kita juga bisa menjual ke daerah lain. Dan kedepan pengelolaan pupuk organik ini akan dikelolah oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) kami, “terangnya

Ketua TPID, Israwan menambahkan, bahan baku yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik sangat muda didapatkan, sehingga dapat menunjang keberhasilan petani. Dimana, bahan-bahanya telah tersedia di desa tersebut. Sehingga dalam pelatihan yang digelar selama tiga hari, kelompok tani dilatih tata cara pembuatannya, serta kelompok tani juga harus tahu penggunaannya dan takaran kepada jenis tanaman yang akan diberi pupuk

“Bahan baku yang digunakan kotoran sapi, ampas Gergaji dan dedak, dengan bahan-bahan ini masyarakat tidak akan menemui kendala menyiapkannya, karena bahannya sudah tersedia, tinggal meraciknya saja menjadi pupuk organik, “jelas nya.

Di tempat yang sama, Arif Rahmanudin, selaku sebagai pendamping Desa memberikan apresiasi terlaksananya kegiatan tersebut. Kata dia, sebagai desa binaan yang didampinginya, kegiatan pelatihan inovasi pembutan pupuk organik sangat efisien untuk para petani yang selama ini cenderung mengunakan pupuk kimia.

“selama ini petani hanya bergantung pada pupuk yang mengandung bahan kimia, yang juga dimana harganya kurang terjangkau oleh masyarakat, semoga dari pelatihan tersebut dapat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan. Sehingga dapat merubah status desa dari desa tertinggal menuju desa maju,”tutupnya.

Untuk diketahui, Desa Anese memiliki luas wilayah 12, 24 Kilo meter persegi dengan jumlah penduduk 1038 jiwa yang terdiri dari 541 laki-laki , dan 527 perempuan, dengan Kepala Keluarga sebanyak 316 KK. Profesi masyarakat di daerah itu, lebih didominasi petani padi sawah dengan memanfaatkan luas area persawahan seluas 163 Ha.(b)


Reporter: Erlin
Editor: Dedi

You cannot copy content of this page