EKONOMI & BISNISFEATUREDFINANCE

Ekonomi Kota Kendari Pada Agustus 2018 Alami Deflasi 1,29 Persen

885

KENDARI – Berdasarkan riles data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pertumbuhan ekonomi di kota Kendari pada bulan Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 1,29 persen.

Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud mengatakan, deflasi Kota Kendari bulan Agustus, tercatat sebesar 1,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,72. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi 52 kota tercatat deflasi dan 30 kota tercatat inflasi.

“Jadi deflasi tertinggi tercatat di kota Baubau Provinsi Sultra sebesar 2,49 persen dan deflasi terendah tercatat di Jember Provinsi Jawa Timur sebesar 0,01 persen,” ujar Moh. Edy di aula BPS Sultra Senin (03/08/2018).

Ia menjelaskan, deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 4,60 persen dan transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,59 persen.

“Sementara itu untuk kelompok yang tercatat inflasi yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,40 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,13 persen; sandang sebesar 0,09 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta pendidikan, rekreasi, dan olah raga masing-masing sebesar 0,06 persen,” bebernya.

Ia menambahkan, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, cakalang/sisik, layang/benggol, kangkung, angkutan udara, rambe9, bayam, sawi hijau, ekor kuning serta kacang panjang.

“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tomat buah, tomat sayur, cabai rawit, daging ayam ras, minyak goreng, pepaya, gaun/terusan, baju kaos berkerah pria, beras serta baju kaos berkerah anak,” tutupnya.(b)


Reporter : Waty

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version