FEATUREDNASIONALSENIWISATA

Empat Desainer Promosikan Tenunan Sultra pada Ajang IFW

690

JAKARTA – Dalam ajang Indonesia Fashion Week (IFW) di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Minggu 1 April 2018, empat desainer asal Sulawesi Tenggara (Sultra) mempromosikan tenun khasnya.

Mereka adalah Julietteart membawakan tenun Wakatobi, Sao by Risza tenunan Buton, Onetwoo by Herman Prasetyo tenun Muna dan Amir Malik tenunan Baubau.

Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) Sultra, Julie Artanti mengatakan, pada ajang tersebut, empat desainer asal Sultra menampilkan tenunan khas Sultra dalam ajang pameran international.

Kata Julie, dalam IFW itu, bukan hanya asal Indonesia yang hadir, namum banyak perwakilan desainer dari berbagai negara.

“Kita tampil dengan tenunan khas Sultra tapi tema pastinya berbeda-beda. Tadi tema yang aku ambil itu pesona bintang. Disponsori oleh Pemprov Sultra dan Kabupaten Wakatobi sedangkan Sao by Risza, Onetwo Herman dan Amir Malik juga dengan tema tenun daerah yang dia bawakan sendiri,” kata Juli disela-sela acara IFW.

BACA JUGA: Empat Desainer Asal Sultra Siap Tampilkan Tenun Lokal di IFW 2018

Ia menambahkan, Pemprov Sultra mensponsori langsung APMMI dalam ajang IFW itu.

“Pokoknya mereka (Pemprov Sultra, red) support sekali kegiatan kita ini. Kami juga ada booth pameran di assembly,” terang aktris Film Mulolo ini.

Soal persiapan, Sultra telah siap sejak setahun lalu, namum presurenya sejak 2-3 bulan lalu.

“Kami persiapan 2-3 bulan sebelumnya, sebenarnya itu planning tahun lalu perkembangannya Alhamdulillah cukup matang sampai hari ini,” tambah Julie.

Pengurus APPMI Sultra juga ini berharap agar kedepannya tenunan Sultra lebih membooming baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Mudah-mudahan kedepannya juga dengan tenunnya ini, pengrajin di kabapaten/kota bisa jadi mata pencaharian mereka juga dengan kerjasama desainer dan pengrajin supaya saling sinkron, kita promosikan tenunnya mereka dengan desain kami para desainer asal Sultra,” harap wanita asal Kendari ini.

Reporter: Rahmat R
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version