NEWS

Enam Kecamatan di Konut Terendam Banjir, Warga Mengungsi ke Huntara

438
×

Enam Kecamatan di Konut Terendam Banjir, Warga Mengungsi ke Huntara

Sebarkan artikel ini
Ketgam : Warga yang mulai mengamankan barang berharganya dari luapan banjir di Konawe Utara. Foto : IST

Reporter : Mumun / Editor: Kang Upi

WANGGUDU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara (Konut) menyebut sebanyak enam kecamatan di wilayah tersebut terendam banjir. Keenam wilayah tersebut yakni Andowia, Asera, Oheo, Langgikima dan Landawe.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Konut Djasmiddin mengatakan, di Kecamatan Andowia air merambat masuk ke rumah warga akibat meluapnya Sungai Lasolo dan Anggomate.

Untuk ketinggian air di jalan raya mencapai 30 centimeter sekitar pukul 19.00 Wita, pada Jumat malam 19 Juni 2020 dan sekitar 20 rumah terendam.

“Kecamatan Asera Desa Puuwanggudu air sudah mencapai 50 sampai 75 centimeter malam ini sekitar pukul 20.00 Wita, dan kami masih di lokasi. Ada sekitar 30 rumah warga yang terendam,” kata Djasmiddin, Sabtu 20 Juni 2020.

Menurutnya, akibat banjir yang mulai menggenani desa, warga langsung mengungsi ke Hunian Sementara (Huntara). Sementara itu, karena warga membawa barang yang cukup banyak ke pengungsuan, terpaksa hal itu dibuatkan tenda khusus.

“Sama dengan di Desa Ala Wanggudu air sudah masuk ke rumah warga dan mereka juga sudah mengungsi di Huntara,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Djasmiddin, banjir juga menghantam Kecamatan Oheo khususnya di Desa Sambandete akibat luapan Sungai Linomoyo.

“Pukul 17.30 Wita ketinggian air mencapai 1,5 meter, kendaraan roda dua tidak bisa melintas kecuali gunakan rakit. Sama dengan mobil jenis Avansa tidak bisa, harus gunakan rakit,” terangnya.

Selanjutnya untuk di Kecamatan Langgikima, ada enam kepala keluarga yang sempat terkena banjir dan telah diantisipasi Pemkab Konut. Sementara di Desa Tambakua Kecamatan Landawe, warga terjebak banjir akibat meluapnya sungai sehingga jalur lintas terputus.

“Desa Landiwo Kecamatan Landawe juga terendam banjir, ada sekitar 16 KK. Mereka sudah ada di tenda pengungsian,” terangnya.

Djasmiddin menambahkan, untuk di Kecamatan Wiwirano di Desa Pondoa sesungguhnya tidak tenggelam banjir. Akan tetapi Sungai Paralahuene meluap yang menyebapkan transportasi darat tidak bisa dilalui.

Atas bencana banjir yang melanda warga tersebut Pemkab Konut telah mengambil langkah untuk mengirimkan paket bantuan berupa bahan pokok dan kebutuhan lainya, ke Kecamatan Landawe dan Langgikima

You cannot copy content of this page