BAUBAU

Fraksi Gerindra DPRD Baubau Dukung Usulan Penutupan Pelabuhan Murhum

217
×

Fraksi Gerindra DPRD Baubau Dukung Usulan Penutupan Pelabuhan Murhum

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kota Baubau, Acep Sulfan
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) Acep Sulfan

Reporter: Ardilan

BAUBAU – Fraksi Gerindra di DPRD Kota Baubau mendukung usulan penutupan sementara Pelabuhan Murhum, untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ketua Fraksi Gerindra, Acep Sulfan menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau harus menghentikan sementara aktifitas kapal untuk menurunkan penumpang.

“Saya sependapat agar pelabuhan ditutup sementara. Pemerintah harus memikirkan nasib buruh atau pedagang yang berdampak langsung,” kata Acep Sulfan, Kamis 26 Maret 2020.

Anggota Komisi II DPRD Kota Baubau ini juga menegaskan, untuk sementara Pemkot cukup menerima barang masuk, dan tidak mengizinkan penumpang transit di Pelabuhan Murhum.

“Karena persiapan alat pelindung diri di pelabuhan saja belum maksimal. Dan yang paling mengkhawatirkan ada penumpang dari barat dan timur transitnya di Baubau,” kata Acep.

Menurutnya, walau Pelabuhan Murhum memiliki alat pendeteksi, namun tetap menjadi kekhawatiran Corona bisa lolos. Untuk itu, Pemkot Baubau diminta lebih serius menggulangi penyebaran Covid-19.

“Karena letak wilayah kita yang berbeda dengan wilayah – wilayah atau daerah lain,” ujar Acep.

Senada dengan itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari wilayah Baubau, dr. Ricki juga mendukung usulan penutupan sementara aktivitas pelabuhan Murhum.

Dijelaskanya, penutupan selama 14 hari itu perlu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Corona. Sebab, pelabuhan Murhum rutin disinggahi kapal Pelni maupun kapal rakyat antar pulau.

“Karena timur sudah ada, barat sudah jelas. Jakarta, Surabaya, Makassar, Maluku, dan Papua dilewati semua yang sudah postif Corona dan itu lewat Baubau semua. Intinya pelabuhan distop dulu karena rawan,” tegasnya.

dr. Ricki juga menjelaskan, dalam pengawasan penyebaran Corona KKP Baubau juga kekurangan tenaga medis di lapangan. “KKP hanya punya 10 personil. Tiga security, dua orang bertugas di Bandara Betoambari dan 5 orang di pelabuhan,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page