Reporter : Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Ratusan warga yang tergabung dalam Front Rakyat Sultra Bela Wawonii (FRSBW) menyatakan tidak akan mundur dalam memperjuangkan pencabutan 13 IUP di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Koordinator Aksi, Mando Maskuri menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan beberapa organisasi untuk menggalang simpati dalam penolakan pertambangan di Konkep.
“Kita terus konsolidasikan kekuatan. Kami tidak akan mundur sampai IUP di Wawonii dicabut,” tegasnya dalam konfrensi pers di salah satu Warkop di Kendari, Kamis (07/03/2019) malam.
Mando juga mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan, yang mengakibatkan puluhan warga luka-luka, bahkan beberapa lainnya harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Ia juga meminta aga Kapolda Sultra mengusut tuntas aksi para aparat yang dinilai melebihi kewenangannya.
Baca Juga :
- Prestasi Pj Bupati Konawe Diakui Presiden Jokowi dan Mendagri, Kamis 25 April 2024, Harmin Ramba Terima Piagam Penghargaan di Balai Kota Surabaya
- Pemprov Sultra Siap Tampung Pedagang Kawasan MTQ ke Gedung PLUT KUMKM
- Pj Gubernur bersama Sekda Sultra Melayat Almarhum Sultan Buton ke-40
- Polsek Poasia Bekuk 7 Pelaku Curanmor di Kota Kendari, 2 Residivis
- Kolaborasi dengan SMKN 3, Disnakertrans Kendari Gelar Job Fair untuk Kurangi Pengangguran
- Kalla Toyota Baubau Mulai Pembangunan Showroom Mobilnya
“Kapolda Sultra harus mengusut tuntas pemukulan aparat terhadap warga saat aksi penolakan tambang,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Serikat Tani Nasional (STN) Sultra, Wiwin Irawan menegaskan, perjuangan pencabutan IUP di Konkep merupakan tujuan utama yang dituntut warga Wawonii terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
“Kalau untuk kasus pemukulan oleh aparat biarkan berjalan sesuai hukum yang berlaku. Tetapi kami tetap fokus pada tujuan utama. Pencabutan IUP tambang di Wawonii,” tegasnya. (A)