Reporter: Mumun
Editor: La Ode Adnan Irham
WANGGUDU – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di bantaran sungai. Hal tersebut menyusul, jatuhnya korban jiwa akibat diterkam buaya.
Kepala DLH Konut, NS Muh Aidin mengatakan, masyarakat tidak melakukan aktivitas mencari siput sejenis pokea atau ikan di bantaran sungai Lasolo dan Lalindu, bagi masyarakat di Kecamatan Andowia, Asera, Oheo, Wiwirano dan Langgikima.
“Tidak menggunakan sungai untuk mandi, mencuci atau buang air, baik siang maupun malam tanpa terkecuali. Surat himbauan itu kita sudah layangkan sejak tanggal 28 Desember,” katanya, Senin (30/12/2019).
Baca Juga:
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
- BPDAS Sampara Sebut Rehabilitasi Mangrove Paling Banyak di Muna, Jadi Pusat Penanaman Serentak Pertama untuk Wilayah Kabupaten
- Terbukti Berkinerja Tinggi, Pj Bupati Harmin Ramba Raih Penghargaan, Dapat Anggaran Insentif Rp 29 Miliar 2024
Lanjut Aidin, pihaknya juga telah melayangkan surat ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra, untuk mencari tahu penyebap hewan predator air itu menjadikan manusia sebagai mangsanya.
Kata dia, BKSDA akan melakukan penelitian. Ada dua kemungkinan, apakah buaya itu lapar atau sudah ketagihan dengan manusia.
“Tapi akan diuji dulu. Mungkin akan ada binatang kita tempatkan di sungai, baru kita lihat responnya. Kalau mereka berebut binatang berarti faktor kelaparan, kalau tidak respon berarti kemungkinan ketagihan. Tapi kita akan lakukan penelusuran lebih dalam lagi,” paparnya. (B)