NEWS

Go Digital untuk Bisnis dan Investasi yang Makin Andal

630
×

Go Digital untuk Bisnis dan Investasi yang Makin Andal

Sebarkan artikel ini

Kotamobagu, 2 November 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kali ini dilaksanakan secara virtual di Kotamobagu, Sulawesi Utara pada 2 November 2021. Rangkaian Program Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini yang dibahas adalah “Go Digital Kalau Tak Mau Bisnis Tertinggal”.

Program kali ini menghadirkan 942 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari dosen dan Writerpreneur, Dian Ikha Pramayanti; Dosen Universitas Negeri Gorontalo, Isnawati Mohamad; Co-Founder Pijar Manado, Maria Silangen; dan Ekonom PT MNC Sekuritas, Tirta Widi Gilang Citradi. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Mila Karmila. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, sesi pemaparan materi diawali oleh Dian Ikha Pramayanti yang membawakan tema “Digital Marketing untuk Petani dan Nelayan”. Tantangan produk pertanian dan perikanan, di antaranya tidak tahan lama, musiman, pengelolaan pascapanen, kurang SDM, edukasi promosi lokal, dan kalah saing dengan produk impor. Untuk menjawab tantangan tersebut, petani dan nelayan harus berpikiran terbuka, berpikir kritis, dan fleksibel. “Dalam pemasaran digital, pertama adalah menentukan target pasar. Berikutnya adalah meningkatkan trafik platform, mendorong pengunjung agar mau beli, dan pembeli untuk melakukan pembelian ulang,” katanya.

Berikutnya, Isnawati Mohamad menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics: Sosialisasi e-Market bagi Para Pelaku UMKM”. Kelebihan bisnis daring adalah tidak membutuhkan sewa tempat dan karyawan, potensi pasar besar (pengguna internet banyak), tren belanja daring meningkat, pasar sudah terbentuk, dan dapat dijalankan 24/7. “Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berjualan di lokapasar, yakni melengkapi profil toko, foto dan deskripsi produk, sediakan pilihan jasa pengiriman, harga terjangkau, beri promo, dan layani pelanggan dengan baik,” ucapnya.

Sebagai pemateri ketiga, Maria Silangen membawakan tema tentang “Digital Culture, Cara dan Legalitas Bayar”. Transaksi daring aman jika proses transaksi transparan dan memiliki perlindungan hukum atas hak konsumen. Struk pembayaran tagihan daring sah sesuai PP 71/2019. “Tips aman bertransaksi digital: pahami kebijakan, transaksi di situs atau aplikasi terpercaya, gunakan metode pembayaran terpercaya, jangan gunakan WiFi publik, dan simpan bukti transaksi,” tukas Maria.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Tirta Widi Gilang Citradi menyampaikan tema mengenai “Pilah Pilih Investasi Cuan dan Aman saat Pandemi”. Investasi riil misalnya membuka bisnis kelontong/usaha daring, properti, tanah. Investasi aset keuangan, di antaranya saham, reksadana, deposito, obligasi, dan P2P Lending. “Pahami risiko finansial dan risiko digital dari masing-masing instrumen. Risiko digital juga dapat berdampak pada risiko finansial,” pungkasnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Salah satunya, “Sekarang banyak pedagang yang beralih ke platform daring seperti bahan makanan jadi. Apa hambatan terbesar untuk pemula kalau mau mulai berdagang daring? Bagaimana tips meningkatkan promosi toko dengan biaya murah?” tanya Ameliawati kepada Dian Ikha Pramayanti.

“Kita harus berani memulai. Terkait bisnis makanan, kita bisa open PO. Jadi, kita produksi sesuai dengan pesanan. Pertama, kita tahu target market kita. Kalau WA, kita harus rajin pasang status WA, atau japri. Kedua, orang harus tahu kita punya merek. Kalau cara meningkatkan promosi dengan biaya murah, kita bisa membuat konten di media sosial, yang penting konsisten, fokus, sabar, dan interaksi dengan orang-orang sekeliling,” jawab Dian.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

***

Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi:

Humas Literasi Digital Sulawesi

Email                     : humas.sk[email protected]

Website               : https://event.literasidigital.id

Instagram            : @siberkreasisulawesi

Twitter                 : @SiberkreasiSul

Facebook            : Siber Kreasi Sulawesi

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page