KONAWE

Gunakan Pakaian Sederhana, Kery Tinjau Progres Jembatan Sungai Rahabangga

838
Bupati Konawe
Kery Saiful Konggoasa saat berkunjung di Jembatan Sungai Rahabangga di Unaaha. Foto : IST

Reporter : Hasmar Tombili

Unaaha – Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa tinjau progres pembangunan jembatan Sungai Rahabangga yang menelan anggaran milyaran rupiah yang di kerjakan oleh PT Brantas Abipraya di Unaaha.

Dengan menggunakan pakaian sederhana, dan menggunakan sendal jepit serta kondisi cuaca yang tidak mendukung (hujan rintik) tidak melunturkan semangat beliau dalam memastikan kondisi kemajuan pekerjaan jembatan tersebut.

Kery Saiful Konggoasa saat berkunjung di Jembatan Sungai Rahabangga di Unaaha

Kery Saiful Konggoasa mengatakan jembatan Rahabangga yang tengah tahap pembangunan itu nantinya akan mempermudah akses transportasi warga dari arah Kota Unaaha maupun sebaliknya. Kata dia, jembatan itu, selain menghubungkan beberapa desa di wilayahnya, keberadaan jembatan itu, telah di nantikan masyarakat Konawe pada khususnya.

“Jembatan ini, merupakan penghubung antar daerah kabupaten karena merupakan lintas provinsi, selain itu, Jembatan Rahabangga menghubungkan beberapa banyak desa di Konawe. Dan ini sudah di nanti nantikan Keberadaan jembatan ini oleh masyarakat Konawe pada khususnya,” ucap Kery Saiful Konggoasa, saat berbincang dengan beberapa direksi tekhnik dan K3 di lokasi pembangunan jembatan Rahabangga, Selasa 14 Juli 2020.

Saat di lokasi tersebut, Bupati Konawe dua periode ini sempat menghubungi Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe, Ferdinand Sapan untuk menyiapkan anggaran terkait pembebasan lahan salah satu warga yang terkena dampak pengerjaan jembatan Rahabangga.

Menurut Kery, bersama pihak kontraktor jembatan Rahabangga dalam hal ini PT Brantas Abipraya, menemui kendala pengerjaan lantaran ada tanah warga di lokasi proyek yang belum dibebaskan,warga pemilik tanah di batas kecamatan Unaaha

“Lahan H Dini di antara batas jembatan dan kecamatan Unaaha kurang lebih luasnya 1.200 meter persegi. Pemilik lahan mau lepas kalau (tanahnya) dihargai Rp 800 ribu per meter. Saya perintahkan Pak Sekda coba minta anggaran di provinsi. Karena kita di Konawe tidak ada anggarannya,” tutupnya. (b).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version