BUTON SELATANKAMPUSNEWSPENDIDIKAN

Hadapi Era 4.0, IKMALTA di Busel Beri Pelatihan Kader Baru

644
Saat Ketum IKMALTA, La Nare memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan pelatihan. (Foto:Basri/MEDIAKENDARI.com)

Reporter: Basri

BATAUGA – Komunitas intelektual dari Desa Lapandewa dan Lapandewa Jaya Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan (Busel) Sultra, yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Lapandewa Tambunaloko (IKMALTA) menggelar pelatihan dasar bagi kader mudanya.

Kegiatan itu bertemakan “Menumbuhkan Kesadaran Berorganisasi dalam Menghadapi Era 4.0”, pelatihan kader dasar ke II tersebut digelar di Gedung Sipanjonga Lapandewa Jaya, mulai dari 8-9 Februari 2020.

Ketua Umum IKMALTA, La Nare dalam sambutannya mengatakan, perwujudan kreativitas generasi millenial pada dunia pendidikan dan sosial budaya menjadi sorotan publik akhir-akhir ini. Terlebih kemunculan Revolusi Industri 4.0 yang menuntut masyarakat agar lebih inovatif.

“Tantangan perkembangan era revolusi industri ini kaitannya pada dunia pendidikan dan sosial budaya akhir-akhir ini semakin pelik, di mana berpotensi menurunkan kualitas pendidikan dan sosial budaya khususnya di daerah Busel serta Kecamatan Lapandewa. Maka dari itu peran generasi millenial sangat diperhitungkan,” jelasnya.

Olehnya itu pihaknya menilai, dengan adanya pelatihan kader dasar tersrbut diyakini mampu menciptakan kader yang berkualitas dan mampu bersaing di era teknologi informasi yang begitu cepat.

Apalagi kata dia, generasi millenial merupakan nahkoda bangsa yang harus siap menghadapi terjangan arus akibat Revolusi Industri 4.0 serta siap berinovasi demi mewujudkan Indonesia emas.

“Para kaum intelektual IKMALTA diharapkan tidak hanya berperan dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Namun wajib hukumnya bagi pemuda untuk berada pada garda terdepan dalam menyikapi Revolusi Industri 4.0 dengan kreativitas yang mumpuni,” harapnya.

Sementara itu, salah seorang pendiri IKMALTA, La Diy S mengungkapkan, ucapan rasa bangganya kepada para pengurus IKMALTA baik yang telah demisioner maupun yang masih aktif hingga saat ini. Di mana sejak berdirinya 2010 kala itu hingga pada saat ini IKMALTA masih tetap eksis dengan segala tantangan yang dilaluinya.

“Sangat kami apresiasi para teman-teman mantan pengurus maupun pengurus yang masih eksis mengawal dan menjalankan program-program IKMALTA hingga masih tetap kokoh berdiri di tengah persaingan seperti yang terjadi saat ini,” ungkap La Diy dalam sambutannya.

Ucapan terima kasih juga dia utarakan kepada Pemerintah Desa Lapandewa dan Lapandewa Jaya, serta para tokoh adat dan tokoh masyarakat dari dua desa, yang saat ini selalu mendukung kegiatan yang menjadi program kerja dari IKMALTA.

Sebab kata dia, jika melihat ke belakang, tepatnya pada 10 tahun lalu awal didirikannya, bisa dibilang IKMALTA cukup mendapat berbagai macam tantangan, khususnya terkait pengakuan dari pemerintah desa hingga kecamatan dan kabupaten.

“Jadi patut kita berterima kasih karena hari ini kita sudah mendapat legitimasi khususnya dari ke dua pemerintah desa saat ini,” imbuhnya.

Namun demikian, dia mengimbau kepada seluruh anggota dan alumni IKMALTA yang saat ini kurang lebih 80 orang, agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan sehingga tetap bisa menjadi garda terdepan bagi perubahan daerah utamanya dalam menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0.

“Olehnya itu kami berharap kader-kader anggota IKMALTA ini kan menghasilkan mahasiswa dan alumni millenial yang kritis, kreatif dan siap untuk berperan di era revolusi industri pada 2025 nanti,” tutupnya.

Pelatihan kader dasar tersebut di buka oleh Kepala Desa Lapandewa Jaya, Amas, S.H. dan dihadiri Pemerintah Desa Lapandewa serta sejumlah perwakilan organisasi lain yang ada di Kecamatan Lapandewa. (b)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version