KENDARI, mediakendari.com – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka menghadiri perayaan Dharmasanti Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 -2025 tingkat provinsi yang digelar di Pura Penataran Agung Jagadhita Kendari, Sabtu malam, 19 April 2025.
Perayaan tersebut, mengangkat tema “Manawasewa Madhawasewa, sebagai wujud partisipasi umat Hindu dalam mendukung program Sultra Maju Menuju Masyarakat Aman, Sejahtera, dan Religius”.
Gubernur Sulawesi Tenggara (Gubernur Sultra) Andi Sumangerukka dalam sambutan singkatnya dihadapan umat hindu mengatakan, saat ini Sulawesi Tenggara menuju aman, sejahtera dan religius. Untuk itu, ia mengajak masyarakat Sultra untuk bersama sama menjaga stabilitas daerah.
Menurut Gubernur, Sulawesi Tenggara memiliki sumber daya alam luar biasa, terutama nikel. Namun semua itu tidak akan bermanfaat jika kita tidak menjaga rasa aman dan stabilitas politik, sehingga investasi bisa berjalan dengan baik.
Gubernur juga menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang sehat.
Ia mencontohkan di Provinsi Bali salah satunya di Kabapaten Badung. Yang mana pada tahun 2024 lalu, Kabupaten Badung mempunyai Dana Silpa sebesar Rp 4 Triliun. Dengan demikian terjadi kelebihan sehingga dikembalikan.
”Artinya apa? Terjadi kelebihan uang. Jika dibandingkan dengan daerah kita di Sultra ini yang ada SDA,” pintanya
Andi Sumangerukka bilang, tak bisa membayangkan situasi keuangan Prov Sultra yang hanya ketergantung dari dana transper pusat sebesar 65 Persen. Sehingga, dari 65 persen tinggal 35 persen kekuaatan untuk membangun daerah.
”Nah, jika kita tidak manfaatkan dengan baik yang 35 persen untuk membangun. Maka bisa jadi, yang tadinya perencanaan untuk membangun 65 persen bisa-bisa realisasinaya hanya 35 persen saja atau bisa mungkin meleset dari itu, atau bisa saja terjadi defisit anggaran,” urai ASR memaparkan kondisi keuangan daerah sultra.
Kedepannya, lebih jauh ASR menyebut, pemanfaatan anggaran akan tepat waktu dan tepat sasaran.
Sementara itu, Ketua Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sultra Prof I Nyoman Sudiana mengatakan Dharmasanti Hari Sunyi Nyepi adalah penerungan atas kesalahan.
“Kalau bagi kalangan muslim sama dengan kembali ke fitra atau membersihkab diri,” ujarnya.
Umat Hindu di Sultra berkomitmen mendukung pemerintah daerah membangun daerah mewujudkan kesejahteraan.
Ditempat yang sama, Ketua panitia, Mayor (CKE) Made Armika, S.Sos., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Gubernur dan para tamu undangan.
“Kami segenap umat Hindu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bapak Gubernur dan seluruh tamu undangan yang telah memenuhi undangan kami,” ujar Made Armika.
Untuk diketahui, pada peringatan Dharmasanti Hari Suci Nyepi, turut hadir, pengurus PHDI Pusat, utusan Dirjen Kementrian Agama RI, anggota Forkopimda Sultra, Kakanwil Kemenag Sultra, perwakilan Pemerintah Kota Kendari, pemuka agama Hindu dan para anggota DPRD agama Hindu
Laporan : Redaksi.