ANDOOLO – Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga, bersama bupati dan wali kota se- Sulawesi Tenggara (Sultra) menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sultra tahun buku 2017 dan RUPS Luar Biasa di salah satu hotel di Kendari, Senin (12/2/2018).
RUPS ini dipimpin oleh Plt Gubernur Sultra, Saleh Lasata. Mengawali sambutannya, dia menyampaikan, berdasarkan hasil laporan direksi terkait masih kategori sehat. Berarti kepercayaan masyarakat masih sangat tinggi terhadap Bank Sultra.
“Kita berharap terus berkembang dan membuka cabang di provinsi lain,” ucap Saleh Lasata.
Lanjutnya, salah satu alasannya karena mulai diberlakukannya transaksi non tunai. Jadi kata dia, harus ekspansi keluar sekaligus mewujudkan impian Bank Sultra sebagai bank devisa.
Sementara itu, Bupati Konsel, Surunuddin Dangga memberikan apresiasi atas kinerja Bank Sultra. Namun ada beberapa yang perlu jadi perhatian, diantaranya agar rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah ditindak lanjuti dan diselesaikan secara serius dengan membentuk tim khusus.
Karena menurut Surunuddin, hal ini bisa membahayakan bisnis perbankan tersebut pada tahun berikutnya yang dapat menggerus modal yang ada.
“Karena kunci sukses berkembangnya suatu Bank adalah mampu meminimalisir kredit macet, yang berawal dari pemberian kredit yang sesuai prosedur dan menjunjung tinggi asas kehati-hatian,” ucapnya.
Lanjut Surunuddin, terkait penghimpunan dana melalui saham seri B, bisa dipenuhi penyertaan modalnya secara pribadi dengan mengajak para Kepala Daerah se-Sultra untuk mengakuisisi saham tersebut. Sehingga target Rp 1 Triliun bisa terwujud tanpa melibatkan pihak swasta, sebagai salah satu bentuk kemandirian Sultta, juga menjaga Bank Sultra tetap murni milik Pemerintah Daerah.
“Selain itu juga, salah satu langkah konkrit Pemda Konsel untuk membantu mendorong dan mengembangkan serta memperluas jangkauan layanan Bank Sultra adalah mengajukan pinjaman dengan persetujuan Kementrian terkait, jadi untuk apa bermohon ke tempat lain sedangkan Bank Sultra masih ada,” jelasnya.
Untuk hasil dividen tahun lalu, tambah Surunuddin, sebesar 4 M yang tidak serta merta dijadikan penyertaan modal tahun berikutnya.
“Karena ini harus diperdakan dan menunggu persetujuan dari DPRD selaku pengawas dan yang mengesahkan peraturan,” tutup Surunuddin.
Di kesempatan yang sama, Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) Direktur Utama Bank Sultra, Khaerul K Raden menyimpulkan, Bank BPD telah menyajikan laporan secara “Wajar” dalam semua hal yang material.
“Untuk dividen tahun buku 2017 total se-Sultra sebesar Rp 128.901 juta meningkat Rp 14.340 juta atau 12,52 persen dari tahun 2016 yang mencapai Rp114.561 juta,” jelas Khaerul.
Khusus Kabupaten Konsel, lanjut Khaerul, total penyertaan modal sebesar 14 Miliar dengan dividen 4,5 M. Tambahnya, adapun progres pembangunan Tower Bank Sultra telah mencapai 54%.
“Sesuai kontrak akan selesai 23 Januari 2019, namun pihak kontaktor optimis kelar sebelum masa kontrak berakhir,” urainya.
Dari hasil pemeriksaan OJK, tambah Khaerul, Bank Sultra masuk kategori sehat. Sehingga sesuai yang dilaporkan RUPS hari ini Bank Sultra untuk tahun buku 2017 dengan rincian neraca ditutup dengan total aset Rp 6.161.552.755.020 dan laba setelah pajak Rp 184.994.732.618.