EKONOMI & BISNISNEWS

Harga Bawang Putih dan Gula Pasir Meroket

627
Kadis Perindag Sultra, Siti Suleha, saat memantau harga dan ketersediaan komoditas bahan pokok. Foto: Ist

Reporter: Ferito Julyadi / Editor: La Ode Adnan Irham

KENDARI – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sulawesi Tenggara (Sultra), bersama Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Sultra menggelar inspeksi mendadak (sidak) di beberapa tempat, Rabu 19 Februari 2020.

Hal ini dilakukan untuk memantau ketersediaan barang dan juga harga komoditas. Tempat yang didatangi yakni Pasar Mandonga, Pasar Sentral Kota, gudang Bulog, Indogrosir dan d distributor.

Kegiatan yang dipimpin Kadis Perindag Sultra dan dikuti BI KPw Sultra, Bulog, Polda, serta Korem. Dari hasasil mencatat ada dua komoditas yang mengalami kenaikan cukup tinggi.

“Terdapat kenaikan harga, terutama pada komoditas gula pasir dan bawang putih,” ujar Hubungan Masyarakat (Humas) BI KPw Sultra, Dedy Maulana.

Tercatat, harga gula pasir yang tadinya Rp 12.500 kini naik menjadi Rp 15 ribu per kilonya. Sedangkan bawang putih naik menjadi Rp 50 ribu per kilonya, setelah sebelumnya hanya Rp 35 ribu per kilo.

Kepala Dinas (Kadis) Perindag Sultra, Siti Saleha menuturkan, kenaikan tersebut dikarenakan keterbatasan stok yang tersedia.

“Terutama gula pasir yang belum mulai musim penggilingan karena keterbatas tersebut,” ujarnya.

Meskipun demikian, komoditas lain seperti cabai, telur, daging, sayuran, beras dan ikan terpantau stabil.

Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan akan terus memonitor dan mengupayakan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok guna mencegah kenaikan harga di pasar. (A)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version