KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Jelang Bulan Ramadan 1444 H, harga bahan pokok terpantau merangkak naik. Meskipun belum naik secara signifikan, pedagang tetap memastikan adanya lonjakan tinggi pada bulan puasa mendatang.
Harga cabai rawit di pasar korem Mandonga, sudah mengalami kenaikan sebesar 10 ribu rupiah, dari harga awal 35 ribu menjadi 45 ribu rupiah perkilo.
“Belum bisa dipastikan naik lagi atau tidak, tapi kalau tahun-tahun kemarin pasti naik, karena kita mengikut distributor” jelas Alimuddin, seorang pedagang di pasar korem Mandonga.
Begitupula harga bawang putih dan bawang merah ikut mengalami kenaikan. Bawang putih dari harga 35 ribu rupiah menjadi 40 ribu rupiah, naik sebesar 5 ribu rupiah, dan bawang merah dari harga 30 ribu rupiah menjadi 35 ribu perkilonya.
“Kalau bawang ini sebenarnya masih terjangkau, kadang naik kadang turun, ada juga toko yang jual bawang merah masih 30” ungkapnya.
Alimuddin mengaku, kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan ramadan adalah hal yang lumrah, bahkan H-1 Bulan Ramadan akan semakin melonjak.
Kenaikan harga bahan pokok, seperti bawang merah pernah mengalami kenaikan drastis sebesar 70 ribu rupiah perkilonya, kemudian cabai merah dan rawit juga mencapai 80 ribu perkilo.
Selain itu, beras juga mengalami kenaikan yang signifikan, hari biasanya dijual dengan harga 8-9 ribu rupiah, namun menjelang ramadan, naik sebesar 11-14 ribu rupiah.
Ia juga menambahkan kenaikan harga disebabkan pada harga distributor juga mengalami kenaikan yang signifikan, dan juga meningkatnya mobilisasi karena harga BBM yang berdampak pada biaya distribusi.
“Ini sudah yang termurah, saya ambil dari distributor lokal, biasanya saya ke selatan, tapi disana modalnya saja sudah 35 ribu, belum proses distribusinya sampai kesini, pasti lebih mahal dijual, kalau lokal hanya 30 ribu rupiah” kata Alimuddin saat ditemui, Selasa (14/3/2023).
Ia juga menambahkan, umumnya pembeli yang sudah berlangganan akan terbiasa dengan harga tersebut. Namun hal sebaliknya berlaku bagi pembeli baru.
“Kalau yang biasa, ya tidak ngeluh. Tapi kalau ibu rumah tangga yang tidak langganan, biasanya mengomel,” lanjutnya.
Asni, seorang ibu rumah tangga yang sering berbelanja di pasar korem Mandonga juga ikut mengeluh terkait kenaikan harga bahan pokok yang sudah menjadi tradisi menyambut ramadan.
“Mau heran juga tapi memang tradisi, makanya saya belanja sekalian banyak untuk stok di rumah, karena pasti semakin naik, mau marah-marah juga yah bagaimana, semuanya serba naik” tutupnya.
Reporter: Nur Anisah