FEATUREDHUKUM & KRIMINALKendari

Hari ke-3 Operasi Zebra, Polda Sultra Jaring 1.200 Kendaraan

288
×

Hari ke-3 Operasi Zebra, Polda Sultra Jaring 1.200 Kendaraan

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Memasuki hari ketiga pelaksanaan operasi Zebra Anoa 2018 yang digelar Direktorat Lalulintas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), petugas telah menjaring ribuan kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat yang melakukan pelanggaran. Hal ini membuktikan jika, kesadaran berlalulintas di Sultra masih rendah. Padahal sebelumnya Ditlalulintas telah melakukan sosialisasi dengan memasang spanduk himbauan.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penegak Hukum (Gakum) Ditlantas, AKBP Ismail Mahmud menjelaskan, operasi Zebra tahun ini dilaksanakan secara serentak selama 14 hari kedepan, yang digelar sejak 30 Oktober 2018 kemarin. Dan pada hari ketiga ini, pihaknya menggelar operasi di beberapa ruas jalan yang dianggap rawan pelanggaran lalulintas, dengan turut melibatkan TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub).

“Hari ini sudah memasuki hari ketiga pelaksanaan operasi zebra anoa 2018, hasilnya kita sudah menjaring sekitar 1.200 lebih kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan pelanggaran yang bervariasi seperti tidak memiliki Surat Izin mengemudi (SIM), tidak menggunakan sabuk pengaman dan pelanggaran lainnya,” terangnya, disela-sela oprasi Zebra di Kecamatan Baruga, Kamis (1/11/2018).

Ismail menambahkan, dari ribuan yang terjaring razia operasi zebra ini mereka memiliki profesi yang berbeda seperti masyarakat Sipil, pegawai hingga pelajar. “Dan untuk pengendara yang sudah terjaring razia selanjutnya akan mengikuti sidang sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Karena tidak ada kata untuk menyelesaikan di tempat operasi, semua akan dibawah di persidangan,” tegasnya.

Dirinya mengakui, kesadaran berkendaraan masyarakat Sultra masih minim, karena sejauh ini pihaknya gencar melakukan sosialisasi dibeberapa pusat perbelanjaan dan sekolah-sekolah. Dalam sosialisasi itu, pihaknya selalu mengedukasi masyarakat untuk selalu melengkapi surat-surat kendaraannya, namun sepertinya masyarakat selalu mengabaikan hal itu.

“Mungkin masyarakat ini hanya takut sama polisinya saja, buktinya kalau tidak ada polisi mereka selalu saja melanggar tanpa memperhatikan surat-surat kendaraan mereka. Dan operasi zebra ini tidak hanya untuk menjaring pelanggar saja tetapi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalanan,” tutupnya.

Redaksi


You cannot copy content of this page