HEADLINE NEWSMUNANEWSPERISTIWASULTRA

Heboh! Tangkai dan Daun Kelor Berusia Puluhan Tahun di Muna Tiba-tiba Berubah Warna

3646
×

Heboh! Tangkai dan Daun Kelor Berusia Puluhan Tahun di Muna Tiba-tiba Berubah Warna

Sebarkan artikel ini
Pohon kelor yang menghebohkan warga akibat perubahan warna pada tangkai dan daunnya. (Foto: Erwino/mediakendari.com/A)

Reporter : Erwino

RAHA – Masyarakat Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) dihebohkan dengan adanya fenomena langka. Betapa tidak, pada umumnya pohon kelor yang memiliki tangkai dan daun berwarna hijau tiba-tiba saja berubah menjadi putih.

Kelor Albino ini, begitu disebut oleh kebanyakan warga yang berada di Desa Liangkobori, Kecamatan Lohia. Pemiliknya adalah pasutri bernama Laode Nggulu dan Waode Malimua.

Laode Nggulu menyebutkan, pohon kelor miliknya sudah berusia sekitar sepuluh tahun sejak ditanaminya. Namun baru pertama kali ini daun dan tangkainya berubah menjadi putih.

Padahal, biasanya daun kelor itu diambil untuk dikonsumsi dan dijadikan olahan sayur oleh pemiliknya

“Saya juga kaget tiba-tiba daun dan tangkainya langsung berubah warna seperti itu. Warga lain juga yang liat jadi heran, katanya kenapa kelormu lain dari yang lain?,” tutur Laode Nggulu sembari menunjuk pohon kelor miliknya yang mendadak viral, Minggu (28/4/2019).

Laode Nggulu menceritakan, perubahan yang terjadi pada pohon seribu manfaat miliknya itu sudah berlangsung selama dua bulan terakhir. Awalnya, perubahan warna bermula ketika dahan kelor yang tingginya telah mencapai dua meter tiba-tiba menggugurkan daun hijaunya dan menumbuhkan daun baru putih.

Setelah melihat keanehan itu, Laode Nggulu memilih untuk memangkasnya. Namun tetap saja pohon itu menumbuhkan tangkai dan daun berwarna putih. Ia mengira jika perubahan warna pada kelor itu diakibatkan oleh sambaran petir beberapa waktu lalu yang juga merusak meteran listrik rumahnya.

“Dulu saya kira karena disambar petir karena meteran listrik di rumah saya juga sempat rusak, jadi saya anggap biasa saja,” ucapnya Laode Nggulu ditemani isterinya, Waode Malimua.

Pasca viral di jejaring media sosial, kini banyak warga yang mulai berdatangan untuk melihat dan mengabadikan keberadaan pohon kelor Albino itu. Sementara pasca berubah warna, keluarga Laode Nggulu sudah tak lagi mengonsumsi daunnya untuk dijadikan olahan sayur.

“Untuk jadi makanan sayur, kita ambil di pohon kelor lain. Bukan karena takut tapi aneh saja kalau mau makan daun kelor yang warna putih itu,” tukasnya.

Untuk diketahui, pohon kelor milik Laode Nggulu ini tumbuh ditengah bebatuan kapur cadas. Letaknya persis di tepi jalan poros menuju gua liangkobori, samping Balai Desa. (A)

You cannot copy content of this page