POLEWALI MANDAR – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 5 November 2021 di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Candu Medsos Hati-hati Stres Gara-gara Media Sosial”.
Program kali ini diikuti oleh 227 peserta serta menghadirkan empat narasumber terdiri dari Trainer Cek Fakta Google News Initiative, Muhammad Yunus, Editor in Chief NexTeen Media, Nur Soima Ulfa, Pengamat Security Vaksin.com, A Alfons Tanujaya dan Kreator Konten Akbar Rizki Datau.
Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Jurnalis Tristania Dyah. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden RI, Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Beranjak ke sesi pemaparan, Muhammad Yunus sebagai pemateri pertama dalam webinar ini membawakan tema “Informasi dan Jejak Digital”.
Menurut dia, pengguna media sosial harus menggunakan akal sehat saat mengunggah konten. “Hormati pengguna media sosial lain, baik individu maupun komunitas terhubung dengan media sosial. Selain itu, jadilah diri sendiri dengan fokus pada bidang keahlian,” terang dia.
Berikutnya, Akbar Rizki Datau menyampaikan materi berjudul “Bebas Namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial”. Duta Bahasa dan Wisata Gorontalo itu menyarankan untuk mulai mengubah kebiasaan yang terlalu sering bersosialisasi di dunia maya. “Tetapkan batas waktu maksimal penggunaan telepon pintar agar mengurangi efek kecanduan,” saran dia.
Selanjutnya, Nur Soima membawakan tema tentang “Berbagi Efek Positif dari Media Sosial untuk Demokrasi dan Toleransi”. Menurut dia, keberadaan media sosial membuat orang makin leluasa berbicara dan mengemukakan pendapatnya termasuk menyangkut isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) melalui kacamata “pribadi”. “Namun, selalu ingat bahwa Indonesia terdiri dari keberagaman dan saatnya mengendalikan jemari Anda,” tandasnya.
Sebagai pemateri terakhir, A Alfons Tanujaya menyampaikan tema mengenai “Aman Bermedia Digital: Prinsip Dasar Mengamankan Aset Digital”. Menurut dia, perubahan ke arah digital tidak bisa dihindarkan meski tanpa pandemi. “Jika ingin bertahan di dunia digital, pertahankan aset digital yang dimiliki dengan baik,” ungkapnya.
Selanjutnya, Tristania Dyah selaku moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh peserta. Dalam kesempatan tersebut, peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Sepuluh penanya beruntung berhak mendapatkan hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp 100.000 dari panitia.
“Apakah perilaku selalu ingin mengunggah swafoto dan status demi mengundang like sebagai candu sosial media? Bagaimana dengan pemengaruh yang selalu update untuk mencari sensasi di medsos?” tanya salah satu peserta, Joffe Chivon.
Menurut Akbar Rizki Datau, isu oversharing, overposting dan star syndrome sedang tren di kalangan pemengaruh. “Sebaiknya pemengaruh tidak hanya mengunggah konten demi like saja, melainkan membagikan konten baik dan positif yang berdampak bagi banyak orang,” ujarnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https:www.siberkreasi.id dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (Adm).
Penulis : Redaksi