DaerahEKONOMI & BISNISKOLAKAWISATA

Hotel Wisata Mekongga Hadirkan Sensasi Zaman Kerajaan

5921
Rumah adat mekongga. Rabu 5 Februari 2020 Foto : MEDIAKENDARI.com/Taswin Tahang./a

Reporter: Taswin Tahang

KOLAKA – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka menerapkan konsep hotel bernuansa zaman kerajaan Mekongga, yang merupakan asal  mula terbentuknya wilayah Kolaka

Lokasi hotel tersebut terletak di Jalan Dermaga Pelabuhan Ferry, Latambaga, nampak berdiri kokoh nan cantik 10 replika rumah adat Mekongga yang terbuat dari kayu terlihat rapih tersusun di atas permukaan air.

Replika rumah adat mekongga. Rabu 5 Februari 2020 Foto : MEDIAKENDARI.com/Taswin Tahang./a

Gradasi warna merah, kuning, coklat yang membalut rumah adat sangatlah elok dipandang, jembatan beton dengan jalur sedikit naik dan turun menjadi penyambung yang kokoh antara rumah adat yang satu dengan yang lainnya.

Posisi rumah adat yang berhadapan dengan laut memberikan sensasi nyaman, pemandang sunset yang cahayanya terpantul pada air yang tenang sangatlah memanjakan mata.

Pemandangan laut yang berhadapan dengan reflika rumah adat Mekongga. Rabu 5 Februari 2020 Foto : MEDIAKENDARI.com/Taswin Tahang./a

Saat berjalan di atas jembatan, tak jarang kita juga bisa melihat ikan yang sedang berenang dengan bebas, sesekali ke permukaan mengeluarkan mulut dan kembali lagi ke dalam air.

Desain timbawo dan taberpun yang terletak di bagian jembatan dan rumah adat menjadikan nuansa kerajaan Mekongga semakin kental dirasakan.

Salain rumah adat disana, juga ada aula yang berdiri megah di tengah-tengah lokasi hotel yang biasanya digunakan oleh pengunjung sebagai tempat pertemuan dengan skala besar. Adapula replika lumbung gabah mengisyaratkan bahwa dahulu rakyat Mekongga merupakan para petani padi yang sejahtera.

Aula Hotel Wisata Mekongga. Rabu 5 Februari 2020 Foto : MEDIAKENDARI.com/Taswin Tahang./a

Layaknya sebuah hotel, telah tersedia juga berbagai fasilitas yang lengkap mulai dari ruang tamu, kamar mandi, kamar tidur, AC, TV dan kulkas serta beberapa lemari.

Tarif menginap untuk satu malam, dibanderol  Rp 500.000 per satu rumah. Sedangkan aulanya sendiri dikenakan tarif sebesar Rp 700.000. Kita sudah dapat merasakan sensasi menarik tersebut.

Replika Lumbung gabah Rabu 5 Februari 2020 Foto : MEDIAKENDARI.com/Taswin Tahang./a

Salah satu resepsionis hotel, Yuni mengatakan lokasi hotel tersebut dahulunya merupakan eks MTQ tingkat Provinsi.

“Jadi ini sudah lama, dalam pengurus saja sudah berapa kali berganti, dulu pernah swasta yang kelola, tapi dikembalikan ke Dinas Pariwisata lagi,” jelasnya, Rabu 5 Februari 2020.

Untuk menginap di hotel tersebut, pengunjung dapat melakukan pembayaran di ruangan resepsionis yang berada di samping rumah adat. (A)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version