Reporter : Hendrik B
Editor : Kang Upi
KENDARI – RE (16) merupakan bocah belia yang mengaku tinggal di Kelurahan Lalolara, Kecamatan Anduonuhu, Kota Kendari. Meski masih remaja, namun aksi kejahatan RE sudah cukup meresahkan masyarakat.
Betapa tidak, RE kerap beraksi sebagai begal yang merampas harta benda milik pengendara dan tidak segan melukai korbannya.
Berdasarkan keterangan polisi, RE diketahui telah melakukan aksi pembegalan sebanyak empat kali, di empat lokasi berbeda, seperti di Jalan Bay Pass, Jalan Jati Raya, Jalan Poros Brigjen M Yusuf, dan Jalan Gersamata.
Aksi kriminal RE akhirnya dihentikan Tim Buser 77 Satreskrim Polres Kendari dan Intelmob Polda Sultra, yang membekuknya di Jalan Lumba Lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Anduonuhu, Kota Kendari, Selasa (16/07/2019) malam.
BACA JUGA :
- Kementerian ESDM Tetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat Secara Nasional, Sultra Tidak Termasuk
- Dua Siswi Asal Kendari Hendak Dijual ke Kalimantan, “Pecah” Pertama Harga Rp 20 Juta
- Polsek Bondoala Kejar Anak Anggota DPRD Konawe, Diduga Otak Dari Dua Rekannya yang Mencuri di Rumah Warga Desa Tondowatu
- Pertama Kali Tampil di Event Indonesia Fashion Week, Dekranasda Konawe Tampilkan Tiga Motif Tenun Terbaru
- Tenunan Sultra Kembali Tampil di Indonesia Fashion Week
- Masyarakat Desa Lerehoma Gandeng GAKI Sultra Soroti Kinerja Kades yang Diduga Kebal Hukum
“Dari pengakuannya, pelaku sudah empat kali melakukan aksi pembegalannya dengan lokasi yang berbeda,” ucap Kasatreskrim Polres Kendari, AKP Diki Kurniawan dalam keterangan presnya, Rabu (17/07/2019).
AKP Diki juga menuturkan, pada salah satu aksinya yakni di Jalan Brigjen M Yusuf, Kelurahan Wawowanggu, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, pelaku mengambil handphone milik salah seorang pengendara.
Menurutnya, pelaku yang melihat korban menyimpan handpone di kantong depan motor miliknya saat berkendara, lalu mendekati korban dari arah belakang dan langsung mengambil handphonenya tersebut.
Saat itu, korban hendak melakukan perlawanan terhadap pelaku, namun urung dilakukan karena pelaku mengeluarkan senjata tajam, dan berusaha melukai korbannya itu.
“Korban hendak melakukan perlawanan, tetapi karena pelaku memiliki sajam, jadi korban tidak berani,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, kata Diki, korban mengalami kerugian sebesar Rp 2,5 juta. “Kami amankan barang bukti yakni satu unit handpone merek vivo,” ungkapnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara. (A)