Reporter: Hendrik B.
KENDARI – Maulida Yuliati Putri (23), ibu yang tengah hamil 6 bulan juga mengalami luka tembakan bertepatan saat terjadinya bentrok antara mahasiswa dan Polisi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (26/9) lalu.
Beruntung, peluru yang mengenai betis kanan warga yang tinggal di Jalan Supu Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, tidak sampai merenggut nyawanya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Harry Goldenhard mengatakan, jarak rumah korban dengan tempat unjuk rasa sekira 3 kilometer.
BACA JUGA:
- Siap Tarung di Pilkada Muna, Rajiun Tumada Daftar di PDIP, Ketua DPC: Beliau Bagian dari Keluarga
- Daftar di Nasdem Muna, Bachrun Labuta Disebut Punya Elektabilitas Tertinggi
- Jambore PKK di Konawe Dimeriahkan dengan Pameran UMKM yang Kenalkan Produk Lokal
Namun, sambung Harry, korban yang saat itu sedang tidur terkena peluru dibagian betis kananya.
“Suami yang mengetaui itu langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara. Dan, proyektil peluru yang tertancap dibetis sudah diangkat,” terang Harry saat ditemui usai konferensi pers di Mapolda Sultra.
Selanjutnya, pihaknya akan melakukan uji santifik untuk mengetahui lebih rinci terkait proyektil tersebut. Dan, juga untuk mengetahui apakah proyektil peluru tersebut sama dengan yang menembus tubuh Randi.
“Nanti jelasnya tunggu hasil uji balestik, siapa penggunanya. Namun memang peluru jenis itu digunakan dilingkungan kami, khusus fungsi operasiaonal,” kata Harry.
Lanjutkan membaca halaman selanjutnya!