EKONOMI & BISNISINTERNASIONAL

Inflasi Lemah di Eropa Perkuat Alasan Beri Stimulus Ekonomi

797
Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, 29 September 2011. (Foto: dok).

Redaksi

MEDIAKENDARI.COM – Inflasi di 19 negara yang termasuk Eurozone terpaku pada tingkat tahunan yang rendah, satu persen, pada bulan Agustus. Ini berpotensi memperkuat argumen bagi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memberi lebih banyak stimulus ekonomi pada waktu ECB bersidang bulan depan.

Badan statistik Eropa Eurostat, Jumat (30/8) menyatakan tingkat inflasi sama seperti pada bulan Juli, sementara harga energi turun dibandingkan dengan harga setahun sebelumnya, dan tingkat kenaikan harga pada barang-barang industri dan jasa masih lemah.

Kenaikan harga yang lemah ini dapat menjadi tanda stagnasi ekonomi. Inflasi sekarang ini di bawah sasaran ECB yang sedikit di bawah 2 persen.

ECB dijadwalkan bersidang pada 12 September dan sejumlah analis meyakini bank sentral Eropa akan memangkas tingkat suku bunga acuannya atau bahkan memulai program stimulus pembelian obligasi, dalam upaya meningkatkan pinjaman dan aktivitas ekonomi. Ekonomi eurozone tumbuh hanya 0,2 persen pada April-Juni lalu, sementara ekonomi Jerman mengalami kontraksi.

Sektor manufaktur dan ekspor di beberapa ekonomi penting Eropa mengalami pukulan berat akibat ketidakpastian terkait perang dagang antara Amerika dan China serta Brexit.

Tetapi di beberapa bagian ekonomi lainnya tetap kuat, seperti pada pasar tenaga kerja, yang terus meningkat dalam beberapa bulan dan tahun belakangan ini. Data terpisah yang dirilis Jumat (30/8) menunjukkan tingkat pengangguran di eurozone mencapai 7,5 persen pada bulan Juli, sama seperti pada bulan Juni. Angka ini terus turun sejak 2013. Tahun itu tingkat pengangguran lebih dari 12 persen di tengah-tengah krisis utang Eurozone. [uh/lt]

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version