NEWS

Inflasi Sultra Capai 6,59 Persen, Lebih Tinggi dari Angka Nasional

612
×

Inflasi Sultra Capai 6,59 Persen, Lebih Tinggi dari Angka Nasional

Sebarkan artikel ini
Pj Sekda Sultra, Asrun Lio. (Foto : Ist)

KENDARI MEDIAKENDARI.COM – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio menyebut, bahwa kondisi terakhir Inflasi di Sulawesi Tenggara periode November sebesar 6,59 %.

Angka tersebut sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi nasional periode November 2022 yang tercatat sebesar 5,42 %.

“Jadi angka tersebut cukup tinggi, sehingga perlu melakukan langkah-langkah strategis,” ungkapnya, di Kendari, 27 Desember 2022.

Baca Juga : Ikut Rapat Anev Quick Wins Presisi, Ini Arahan Wakapolri Untuk Wakapolda Sultra Bersama Jajaran

Ia melanjutkan, terkait dengan kendala yang dihadapi yaitu pertama, harga tiket transportasi udara yang mengalami kenaikan dan terbatasnya penerbangan di beberapa daerah.

Kedua, harga ikan mengalami kenaikan karna ini di sebabkan faktor cuaca jadi banyak nelayan yang tidak bisa melaut karna akhir November dan awal Desember 2022 cuaca yang kurang mendukung di laut.

“Berdasarkan data kami, kondisi stok pangan di Sulawesi Tenggara sepanjang Januari Desember 2022 dalam kondisi yang terjaga dan aman, selanjutnya menghadapi Nataru semua stok pangan dalam kondisi cukup,” terang Asrun.

Baca Juga : ASN Pemprov Sultra Dilarang Tambah Libur Usai Tahun Baru

Kemudian harga barang stabil, hal ini disebabkan karna Satgas Pangan Sultra terus melakukan pemantauan secara berkala dan juga bersinergi dengan Forkopimda yang terlibat dalam operasi pasar Sultra.

“Selanjutnya, langkah-langkah pengendalian Inflasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu; keterjangkauan harga; ketersediaan pasokan; kelancaran distribusi; komunikasi efektif; merealisasikan bantuan tidak terduga (BTT), Dana Transfer Umum (DTU) dan Dana Insentif Daerah (DID),” jelas Asrun.

“Upaya Pemerintah Sultra dalam pengendalian Inflasi yaitu pengendalian harga minyak goreng, gerakan menanam cabai dengan nama program TABE DI. Kemudian, upaya mengatasi kelangkaan energi gas dan dukungan terhadap fungsi Bulog sebagai penugasan Pemerintah untuk memenuhi cadangan beras pemerintah,” tukas Asrun.

Reporter : Rahmat R.

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page