Indonesia mengecam keras aksi penembakan di Masjid Annur di Christchurch, Selandia Baru, yang terjadi pada pad Jumat (15/3) sekitar pukul 13.40 siang waktu setempat, kata Kementerian Luar Negeri dalam siaran pers yang diterima VOA beberapa saat lalu.
Baca Juga :
- Prestasi Pj Bupati Konawe Diakui Presiden Jokowi dan Mendagri, Kamis 25 April 2024, Harmin Ramba Terima Piagam Penghargaan di Balai Kota Surabaya
- Pertama Kali Tampil di Event Indonesia Fashion Week, Dekranasda Konawe Tampilkan Tiga Motif Tenun Terbaru
- Berhasil Gelar Donor Darah Serentak, SMSI Kembali Meraih Penghargaan MURI
- Ketum SMSI Ucapkan Selamat untuk Presiden Taiwan Terpilih
- Inflasi November di Sultra Menurun, Pj Gubernur : Berkah di Hari Jumat
- Pj Bupati Konawe Hadiri Penganugerahan Desa Ahuawatu sebagai Desa Anti Korupsi 2023 dari KPK
Ditambahkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan Perhimpunan Pelajar Indonesia setempat.
Hingga saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Upaya VOA menghubungi Duta Besar Indonesia Untuk Selandia Baru Tantowi Yahya masih belum membuahkan hasil. Kedua nomor telepon yang dihubungi dialihkan ke kotak suara.
Menurut data di KBRI di Wellington, terdapat 331 WNI di Christchurch, termasuk 134 mahasiswa. Jarak Wellington ke Christchurch 440 km.
Pemerintah menghimbau agar WNI di Selandia Baru untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Wellington, +64 211 950 980 dan +64 223 812 065 (Fungsi Protokol dan Konsuler).
PBNU: Penembakan di Selandia Baru Biadab
Baca Juga :
- Sukses Selenggarakan Pemilu 2024, PPLN Istanbul Gunakan Tiga Metode
- Pemprov Sultra Ekspor Perdana Biji Pinang, Pj Gubernur : Luar Biasa
- Ketum SMSI Ucapkan Selamat untuk Presiden Taiwan Terpilih
- AS Setujui Paket Stimulus Ekonomi, Bursa Saham Global Girang
- Virus Corona Picu Kekhawatiran Resesi Ekonomi
- “Sepak Terjang” Abdurrahman Shaleh Sita Perhatian Munas PMI ke-21
Dalam perkembangan lainnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas kepada VOA mengatakan “siapa pun pelaku dan apa pun motifnya, tindakan penembakan itu biadab. Tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan, jauh dari akal sehat, dan dunia layak mengutuknya.”
Lebih jauh Robikin berharap otorita berwenang segera dapat memulihkan keadaan sehingga masyarakat merasa aman kembali.“Saya berharap pelaku dapat ditangkap hidup sehingga dapat diperoleh keterangan yang memadai tentang siapa dan apa motifnya, dan dapat diseret ke pengadilan,” tegasnya. [em]