NEWS

Janji Pembangunan Asrama Mahasiswa Laonti di Kendari Segera Direalisasi

631
×

Janji Pembangunan Asrama Mahasiswa Laonti di Kendari Segera Direalisasi

Sebarkan artikel ini
Ketgam : Suasana sosialisasi antara pihak perusahaan PT GSM dan Masyarakat lingkar tambang yang dihadiri DPRD Konsel (Foto : Erlin/MEDIAKENDARI.COM)

 

 

Reporter : Erlin
Editor : Ardilan

KONAWE SELATAN – Perusahaan pertambangan PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS) akan segera merealisasikan janjinya untuk membangunkan asrama mahasiswa Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) di Kota Kendari.

Janji pembangunan asrama itu disampaikan Site Manager PT GSM, Muhammad Aris saat menggelar sosialisasi bersama masyarakat lingkar tambang serta Ketua DPRD Konsel, Irham Kalenggo di pendopo Rujab Camat Laonti, Kamis 25 Maret 2021.

“11 poin-poin yang tertera dalam MoU itu kami akan penuhi salah satunya pembangunan asrama di kota kendari. Bahkan kami juga akan memberikan Down payment (DP) untuk 500 ribu metrik ton untuk masyarakat yang berada dilingkar tambang tersebut,” ucap Muhammad Aris dikonfirmasi usai sosialisasi.

DP itu, kata dia, sebagai bukti keseriusan perusahaan PT GSM yang akan diberikan kepada kurang lebih 800 Kepala Keluarga (KK) di empat Desa di Kecamatan Laonti.

“Apa yang menjadi tanggungjawab PT GSM yang telah tertuang dalam MoU itu tidak ada masalah kami akan realisasikan. Akan tetapi apabila ada usulan baru itu juga tidak masalah. Tetapi kami diberi ruang untuk beroperasi dulu, nanti lah pada saat berjalan baru dibicarakan lagi,” pintanya.

Aris menegaskan saat pihaknya sudah mengantongi izin yang lengkap. Masyarakat di empat Desa juga telah menerima kehadiran PT GSM. Pihaknya juga sudah pernah melakukan adendum (Revisi) MoU.

“Karena ini bukan perusahaan baru yang beroperasi di Laonti, perusahaan ini sudah pernah beroperasi hanya saja sempat terhenti,” ujarnya.

Kendati demikian, Aris mengaku masih ada satu persoalan yang belum bisa direalisasikan oleh pihaknya yaitu Rp 4 Juta per KK bagi masyarakat 4 desa lingkar tambang. Dimana pihak perusahaan tetap mengacu pada kesepakatan awal yang tertuang dalam MoU, yakni Rp 2 Juta per KK.

“Tadi itu masyarakat meminta untuk melakukan adendum dalam MoU tersebut dengan memasukan usulan terkait biaya kompensasi Rp 4 juta per KK. Tetapi saya minta untuk menuntaskan dulu poin-poin dalam MoU baru kita berbicara lagi ke usulan baru,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Ketua DPRD Konsel, Irham Kalenggo mengungkapkan PT GSM telah menunjukan komitmennya. Menurutnya, tinggal masyarakat Laonti yang memikirkan manfaat yang bakal diterima nantinya.

“Tentunya kami berharap jangka panjangnya agar perusahaan benar-benar dapat mensejahterakan masyarakat. Tenaga kerja betul-betul diberdayakan masyarakat lingkar tambang,” katanya.

Ia menilai pihak PT GSM dan masyarakat sudah menemui kesepakatan walau belum seratus persen. Ia pun mengapresiasi perusahaan tambang tersebut yang telah menunjukan komitmen sesuai MoU yang disepakati.

“Kalau kita lihat dengan kasat mata dalam sosialisasi tadi 90 persen apa yang diajukan masyrakat sudah disetujui oleh perusahaan. Adapun untuk 10 persennya itu perusahaan akan memikirkan sepanjang itu memberatkan dan tentu saja kami pemerintah dan DPRD akan mengawal, bagaimana terlaksana dengan baik,” pungkas politisi Golkar itu.

Sebagai tambahan sosialisasi dipimpin langsung Irhan Kalenggo didampingi oleh Wakil Ketua I, Armal, Wakil Ketua II, Hj Hasnawati Ketua Komisi I, Nadira Ketua Komisi II, Tasman Lamuse Ketua Komisi III, Herman Pambahako, Hj Suriani dan Butomo Lubis.

Turut hadir Camat Laonti, Kapolsek Laonti, Danramil, Kepala Desa dan masyarakat empat desa yang masuk lingkar tambang, yakni Desa Sangi-Sangi, Ulusawa, Lawisata dan Desa Tue-tue.

Masyarakat lingkar tambang juga meminta pembangunan fasilitas, penerangan, Jalan penghubung antar dusun dan desa, pembangunan sarana pendidikan, masjid, perekrutan Humas Desa, pemberdayaan tenaga kerja lokal, insentif tenaga guru, dan pemberdayaan pengusaha lokal.

You cannot copy content of this page