EKONOMI & BISNISFEATURED

Jasindo Kendari Sasar Petani Gagal Panen untuk Pemberian Asuransi

658
×

Jasindo Kendari Sasar Petani Gagal Panen untuk Pemberian Asuransi

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Kepala Cabang PT Jasindo Kendari, Yogi Nursetyo mengungkapkan, pihaknya telah menyalurkan asuransi sebesar Rp 4 Miliar untuk klaim asuransi bagi petani di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ia mengatakan, penyaluran klaim asuransi tersebut diberikan khusus pada petani yang gagal panen dan terkena dampak banjir yang mengakibatkan banyaknya kerugian yang dialami oleh petani yang ada di Sultra.

“Yang kami sasar untuk asuransi Jasindo yakni untuk penyaluran klaim pada petani padi. Saya berharap semoga klaim asuransi yang diberikan dapat bermanfaat dengan baik. Klaim asuransi yang dibayarkan itu adalah akibat gagal panen padi fuso dan akibat banjir,” ujar Yogi Nursetyo di kantornya, Rabu (18/04/2018).

Dikatakannya, setiap petani dapat mengansuransikan minimum dua hektar yang dilakukan melalui kelompok tani. Adapun nama produk yang diberikan yakni asuransi usaha tani padi.

BACA JUGA:

“Daerah yang terdaftar di asuransi Jasindo, baru Kabupaten Konawe, Kolaka dan Konawe Selatan. Karena tiga daerah tersebut merupakan penghasil padi terbanyak di Sultra,” ucapnya.

Ia mengatakan, tahun ini pihaknya berencana untuk masuk di daerah Bombana dan sudah beberapa kali melaksanakan sosialisasi di sana.

Yogi juga menuturkan, kepesertaan di Jasindo masih bantuan subsidi pemerintah. Jadi katanya, skemanya masih bantuan pemerintah, untuk di tani padi sebesar 20 persen premi dibayarkan oleh petaninya atau penggarap lahannya dan 80 persen subsidi dari pemerintah.

Lanjutnya, untuk satu hektar iurannya yakni Rp 180 ribu per musim tanam dan 20 persen harus dibayar oleh petani sebesar Rp 35 ribu dan sisanya dibayarkan oleh pemerintah melalui APBN.

Dirinya mengaku, untuk saat ini, klaim yang diberikan di wilayah terbesar masih di Kabupaten Konawe. Jadi, per Desember 2017 yang sudah diasuransikan itu sekitar 11 ribu hektar. Sedangkan nominal untuk klaim yang dibayarkan sudah sekitar Rp 4 Miliar.

“Untuk masalahnya di lapangan macam-macam, yakni ada yang gagal panen karena tikus dan gagal panen akibat banjir. Kabupaten Konawe merupakan serapan terbanyak di bidang pertanian,” tutupnya.


Reporter: Waty
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page