FEATUREDMUNASULTRA

Jembatan di Kecamatan Pasikolaga sangat Memprihatinkan, ini Tanggapan DPRD Muna

513
×

Jembatan di Kecamatan Pasikolaga sangat Memprihatinkan, ini Tanggapan DPRD Muna

Sebarkan artikel ini

RAHA – Jembatan darurat yang terletak di perbatasan Desa Kolese dan Desa Tampunabale Kecamatan Pasikolaga, nyaris tidak bisa dilewati. Hampir setiap pengendara yang melintasinya mengeluhkan akibat kondisinya sangat memprihatinkan.[sg_popup id=”11″ event=”onload”][/sg_popup]

Tampak pada gambar, jembatan darurat ini dibuat dua jalur dari batang kelapa, terlihat jelas kondisinya, satu jalur ambruk. Jembatan tersebut hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, inipun diprediksi akan ambruk total ketika hujan deras, karena ujung jembatan melekat di tanah yang longsor.

Para petugas Pengawas Pemilu Kecamatan Pasikolaga, Kecamatan Pasir Putih dan Kecamatan Wakorumba Selatan (Wakorsel) tak tanggung-tanggung mengomentari jalan ini. Ihwal melakukan penertiban baliho secara gabungan di tiga kecamatan beberapa waktu lalu, dengan menyisir semua jalan untuk membersihkan baliho Calon Gubernur Sultra yang bukan dari KPUD

Menurut salah satu anggota Panwascam Pasikolaga, Ardiansyah, mestinya pemerintah desa setempat tidak perlu menunggu proyek APBD. Apalagi, kata dia, ini sudah sangat mendesak.

“Kalau perlu pemerintah setempat menggerakkan masyarakatnya untuk swadaya, nanti dibantu desa lain, karena jalan ini bukan hanya dilewati satu desa,” jelas Ardiansyah saat dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (18/2/18).

Lanjut Ardiansyah, pemerintah desa dan kecamatan cenderung tutup mata. Padahal, selama ini mereka tahu keadaan jalan yang dimaksud itu kondisinya sangat memprihatinkan. Ardiansyah menilai, pemerintah desa tidak pandai mengkomunikasikan apa yang dikeluhkan masyarakatnya.

“Harusnya mereka lah yang mencari pemecahan masalahnya, entah itu dilobi di kabupaten atau lewat APBD desa jika memenuhi syarat,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Panwascam Wakorsel, Robin yang turut menertibkan baliho. Dia merasa prihatin atas kondisi jalan itu, karena membuat warga terisolir.

“Kenapa itu jembatan tidak diperbaiki, perasaan dari beberapa tahun lalu, begitu-begitu terus,” kesal Robin.

Sementara itu, salah satu anggota DPRD Muna Dapil setempat, Laode Iskandar mengatakan, soal jembatan tersebut dirinya sudah meminta untuk dianggarkan tahun 2018, namun ia belum memastikan apakah sudah dimasukkan di APBD tahun 2018 atau belum.

“Soal jembatan itu, saya sudah meminta pada anggaran tahun 2018, namun saya juga belum tahu secara pasti jika anggaran itu masuk APBD, karena saya baru saja kembali dari reses, nanti saya lihat hari Senin,” tulis Iskandar melalui akun WhatsAppnya.

Reporter: Erwinsyah SJ
Editor: Jubirman

You cannot copy content of this page