NEWS

Kabid PJPA Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Syukriyanto, Promosi Doktor di UHO

1073
Syukriyanto saat menerima gelar doktor dari tim penguji internal dan eksternal di Pasca Sarjana UHO

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Kepala Bidang (Kabid) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menyandang gelar doktornya usai melaksanakan siding promosi di Kampus Lama Universitas Halu Oloe (UHO), Rabu (27/07/22).

Ia menjadi salah satu doktor muda khusus pejabat di Lingkup Pemprov Sultra.
Sykriyanto, adalah salah satu mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Pascasarjana UHO.

Ia berhasil memaparkan disertasi mengenai Pengelolaan Simpul Transportasi Laut di Kabupaten Wakatobi.

Baca Juga : Pemkab Konsel Siapkan Reward Bagi Kades yang Taat Bayar Pajak

Pria dengan lengkap, Dr. Syukriyanto, S.T., M.Si saat menjalani sidang terbuka promosi doktor, mengungkapkan seharusnya untuk mengatasi kesemrawutan transportasi di Kabupaten Wakatobi dibutuhkan pengelolaan simpul transportasi yang terintegrasi.

“Artinya perpindahan moda kapal, tranportasi darat dan udara harus jelas. Harus ada simpulnya dimana. Apalagi mengingat karakteristik kabupaten Wakatobi yang dominan laut,” jelasnya saat diwawancarai di Pascasarjana Universitas Halu Oleo usai menjalani sidang promosi doktor Program Studi Ilmu Manajemen, Minat Manajemen Rekayasa.

Lebih lanjut, pria yang menyelesaikan program studi doktornya dengan predikat yudisium sangat memuaskan ini mengungkapkan, harus diakui transportasi di Kabupaten Wakatobi belum tertata dengan rapi oleh pemerintah.

Baca Juga : Pemkab Konawe Hibahkan Rp 3,1 Miliar untuk Bangun Rumah Ibadah dan Pengembangan Organisasi Keagamaan

“Artinya peruntukannya belum jelas. Ada inkonsistensi dari pemerintah atau stakeholder terkait simpul tranportasi. Jadi simpul tranportasi itukan asal tujuan terus dia berganti dari moda apa ke moda apa. Saya pikir itu yang menjadi PR utama bagi pemerintah daerah saat ini,” lanjut pria yang akrab disapa Kinaz ini.

Menurutnya, pemerintah harus memulai dari penyeragaman nama simpul simpul transportasi. Artinya pelabuhan A peruntukannya untuk pelabuhan A.

“Jangan namanya pelabuhan B peruntukannya untuk pelabuhan C. Jadi suka tidak suka memang di Wakatobi diperlukan simpul-simpul tranportasi,” tutupnya.

Reporter: Dila Aidzin/Rahmat R.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version