NEWS

Kadis Cipta Karya Sultra Paparkan Dua Mega Proyek

1838
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra, Phari Yamsul

KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra membangun dua mega proyek yakni Perpustakaan Modern dan Rumah Sakit Jantung. Dibalik pembangunan tersebut tentunya punya konsep tersendiri.

Kepala Dinas Cipta Karya Sultra, Pahri Yamsul memaparkan bahwa pemerintah membangun perpustakaan modern ini dengan konsep inviting people yang mengundang orang untuk hadir di perpustakaan dan mengakomodir kebutuhannya dengan menyiapkan ruang dan suasana yang nyaman.

Perpustakaan digital ini didesain sebaik mungkin untuk menarik minat masyarakat Sultra khususnya Kota Kendari yang menganggap perpustakaan itu “membosangkan’.

Baca Juga : Berdalih Putus Asa, Pria Ini Gasak Kotak Amal Masjid untuk Cicilan Mobilnya

“Satu-satunya perpustakaan yang berskala besar di Indonesia selain perpusnas itu sendiri, ada di Sultra. Pemerintah menyiapkan bagaimana kita membangun kecerdasan bangsa itu melalui perpustakaan dengan menghindari hal-hal yang bersifat hoax. Apalagi perpustakaan ini menyediakan buku secara utuh,” ucap Phari saat menghadiri acara BINCANG KITA di Studio MEKTV, Jumat 3 Juni 2022.

Ia berharap dengan konsep desain ini masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan secara maksimal sehingga perkembangan sumber daya manusia di Sultra semakin besar dan dapat mencerdaskan bangsa sesuai amanah undang-undang.

Phari juga mengatakan, pemerintah membangun rumah sakit jantung dan pembuluh darah ini agar masyarakat tidak perlu lagi berobat ke tempat lain. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan mengenai penyakit jantung sudah punya rentang waktu yang sudah cukup panjang untuk menangani 1 persen penyakit jantung.

“Sehingga banyak pasien jantung kita itu berobat ke Jakarta ataupun di tempat lain, hal itu merupakan kerugian buat daerah artinya kenapa kita harus ke Jakarta kalau di Kendari itu ada, begitulah dibangun rumah sakit jantung. Disisi lain supaya kawasan-kawasan Timur Indonesia itu tidak berobat ke Jakarta lagi tapi sudah ditangkap untuk berobat ke Sultra sebagai pertunjukan daripada rumah sakit jantung yang ada di Indonesia saat ini,” tutupnya.

 

Reporter : Hendrik Komantobuano

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version