BUTON TENGAH – Saat ini, Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Namun kondisi berbeda justeru terjadi di Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton Tengah, Makmur Sangkalibu, kepada awak media, Rabu (11/10/2017), petani di wilayahnya tidak merasakan dampak musim kemarau.
Hujan masih turun di musim kemarau sehingga kekeringaan air tidak terasa.
“Sebenarnya kalau kita hitung hitung, perkiraan kami bulan sebelas dan dua belas sudah masuk musim hujan nanti. Kita lihat, untuk tahun ini hujan juga tidak putus dalam satu bulan selalu hujan. Sehingga kalau di daerah daerah pengembangan sektor pertanian dan perkebunan seperti di Waburense, Air Bajo Dahiango, Kanapanapa, Polindu, Tanailandu, Banga sampai Oengkolaki, selama ini tidak ada Keluhan masyarakat tentang kekeringan air,” ungkap Makmur
Makmur juga menjelaskan di beberapa lokasi kawasan cetak sawah bahkan mengalami kelebihan air.
“Bahkan, di wilayah Waburense, di lokasi cetak sawah kita, ada lima puluh hektar, itu malah kelebihan air. Luas Lahan Pertanian Kawasan cetak sawah khusus Waburense lima ratus hektar, Kanapa-Napa, Polindu, Tanailandu ada tiga ribu hektar yang menjadi Hutan Peruntukan Lain (HPL) dari sebelumnya Hutan Lindung (HL),” jelasnya.
Makmur menambahkan, untuk mencetak lahan baru, Dinas Pertanian Kabupaten Buteng telah mendatangkan petani petani daerah lain untuk penanaman sawah tahun 2017 yag dilaksanakan 25 Oktober nanti di Waburense seluas 50 Hektare.
“Untuk cetak sawah baru, Kami dari Dinas Pertanian memasukkan orang luar sebanyak lima puluh kepala keluarga untuk ditempatkan di Waburense, Petani tersebut berasal dari Desa Labulu-bulu Kabupaten Muna, karena kami akui petani kita belum mampu dan profesional untuk pengelolaan sawah, dan Insya Allah, untuk Penanaman tahun 2017 ini seluas lima puluh hektar Rencananya akan dilakukan Tanggal 25 Oktober nanti,” tutup Makmur.
Untuk diketahui, sebelumnya pada tahun 2016, Dinas Pertanian Buteng telah membuka lahan sawah seluas lima puluh hektare. Namun langkah itu gagal karena petani di daerah Kabupaten Buteng tidak mampu dan kurang professional dalam pengelolaan sawah, sehingga pemerintah setempat akan melakukan penanaman Tahap Dua pada 25 Oktober 2017 mendatang
Laporan: Dzabur
Editor: Ronal Fajar