Editor : Kang Upi
KENDARI – Ratusan warga nelayan dari sejumlah desa pesisir di Kecamata Kapoiala, Kabupaten Konawe memprotes aktifitas lalu lintas kapal dari dan menuju Pelabuhan Jety milik PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI).
Dalam pertemuan di Balai Desa Lalimbue Kecamatan Kapoiala, Kamis (27/6/2019), warga dari empat desa yakni Desa Muara Sampara, Lalimbue, Tombawatu, Lalonggomuno mengaku mengalami kerugian akibat aktifitas pelabuhan tersebut.
Diantara kerugian yang disebutkan warga yakni lalu lintas kapal besar, take boad dan tongkang diduga telah merusak pukat yang dipasang nelayan sehingga menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan ikan.
Untuk itu, warga dari empat desa meminta perusahaan agar diperioritaskan warga dari wilayah tersebut, untuk dipekerjakan di PT VDNI dan diberikan dana CSR tambang.
Menerima keluhan warga ini, Kepala Tehnik Tambang PT VDNI Agus Wahyudi menjelaskan, pihaknya bakal menertibkan alur pelayaran serta pukat yang dipasang nelayan agar tidak rusak akibat lalu lintas kapal.
BACA JUGA :
- Proses Evakuasi Sampah yang Diseret Banjir di Kota Kendari
- LIRA Sulawesi Tenggara akan memperkuat Jaringan untuk Serap Aspirasi Masyarakat
- Siswi SMAN 2 Kendari, Fauzia Febriyanti, Harumkan Nama Sulawesi Tenggara sebagai Duta Wastra Indonesia
- Mengukir Prestasi , Atlet Utusan Budokai Sultra Raih 2 Medali Emas di Kejurnas Karate 2025
- Pemerintah Sultra Larang Pengangkatan Honorer: Tegaskan Reformasi ASN Berbasis Meritokrasi
- Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Sampaikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Wilayah Sultra
- Temui Pj Gubernur Sultra, Kakanwil Koordinasi Terkait Pemakaian Gedung
“Nanti kita akan turun bersama nelayan dan menujukan kepada para nelayan tempat yang cocok untuk memasang pukat agar tidak rusak oleh lalu lintas kapal,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya juga bakal menyalurkan dana CSR dalam skela Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) berdasarkan proposal yang diajukan nelayan di wilayah tersebut kepada PT VDNI.