BAUBAU, Mediakendari.com – Masyarakat eks Kesultanan Buton memiliki ragam budaya yang coba terus dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah tradisi yang disebut Kasambu-sambu oleh masyarakat Kelurahan Kolese Kecamatan Lea-lea, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digelar setiap tahunnya pasca hari raya Idul Fitri.
Mengusung tema ‘Perekat keluarga, mempersatukan bangsa’, Kasambu-sambu di tahun 2024 diharapkan menjadi momentum yang semakin merekatkan keluarga, mempersatukan bangsa.
“Dikala masyarakat daerah lain masih mencari tradisi apa yang dilestarikan, dari ratusan lalu orang tua kami, nenek kami sudah menginisiasi atau melaksanakan kasambu-sambu sehingga kami generasi muda tinggal melestarikan,” ucap Ketua Panitia kegiatan Kasambu-sambu, La Ode Aswad, Minggu 14 April 2024.
Aswad menyebut, tahun ini merupakan ke 23 kalinya Kasambu-sambu terlaksana berkat inisiatif generasi muda saat ini. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau perlu mendukung pelestarian budaya seperti ini agar terjaga sepanjang masa.
“Ini butuh dukungan Pemerintah Kota. Pelestarian budaya tidak bisa dibiarkan masyarakat merana sendiri. Pemerintah harus hadir membuat regulasi untuk Kasambu-sambu menjadi tradisi yang lestari sampai kapanpun,” pintanya.
Ia berharap melalui Kasambu-sambu generasi muda mampu menjaga kekompakan, kerukunan dan persatuan keluarga karena hal itu tak ternilai di atas segalanya. Sebab, bila hal tersebut tidak dijaga oleh generasi saat ini akan mengganggu masyarakat mencari kebutuhan hidupnya.
“Tersedia 70 talang yang disediakan secara swadaya oleh masyarakat dan alhamdulillah masyarakat yang hadir sangat antusias,” ujarnya.
Sebagai informasi, hadir Penjabat (Pj) Wali Kota, Wakil Ketua DPRD, perwakilan Forkopimda serta keluarga besar masyarakat Kolese di Baubau dan dari Kendari.
Penulis : Ardilan