Reporter : Jul Awal
LAWORO – Kasat Pol PP Kabupaten Muna Barat (Mubar), Laode Sagala membantah jika anggotanya melakukan aksi kekerasan terhadap masa demonstran yang melakukan demonstrasi di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Mubar Jumat 3 Juni 2020 lalu.
Ia mengungkapkan pernyataan yang dilontarkan anggota demonstran dari Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa (FKPM) Mubar terkait adanya masa aksi yang diinjak-injak dan dirampas handphone (HP)-nya merupakan hal yang mengada-ada alias hoaks.
“Itu tidak benar atau hoaks. Anggota saya bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP),” jelas Sagala saat ditemui dikantor bupati Mubar, Senin 6 Juni 2020.
Ia menilai, oknum yang mengatakan hal tersebut di media massa hanya mencari panggung. Sagala berpesan terhadap kepada para demonstran dan masyarakat umumnya agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknun yang punya kepentingan politik dan yang ingin merongrong ketentraman di Muna Barat.
“Terkait HP yang hilang itu juga hoax. Kami bekerja sesuai tugas dan fungsi kami yakni sala satunya mengamankan aset Daerah dari tindakan-tindakan pengrusakan. Kami hanya mengamankan, terkait HP itu murni jatuh dan diamankan oleh salah satu anggota saya dan juga sudah mengembalikan HP tersebut kepada pemiliknya,” ungkapnya.
Ia menerangkan apabila ada pihak-pihak yang ingin menyampaikan aspirasinya agar sebaiknya menempuh jalur diskusi dengan duduj bersama semua pihak-pihak terkait.
“Itu terlihat saat demonstrasi berlangsung, tidak ada perangkat desa yang ikut demo,” ujarnya.
Ditempat berbeda, Kasiop Pol PP Mubar, Laode Taofik menambahman masa aksi awalnya berencana menyegel kantor DPMD sehingga terjadi aksi dorong antara demonstran dan anggota Satpol PP.
“Massa aksi mau menyegel kantor DPMD dan Korlapnya bicara tetapi ada beberapa orang datang mau menyegel kantor. Kami langsung menghadang mereka. Awalnya berlangsung biasa-biasa saja. Namun beberapa menit kemudian massa aksi memaksa menorobos blokade anggota Satpol yang berjaga-jaga sehingga aksi dorong mendorong antara massa aksi dan Satpol PP tidak dapat terhindarkan. Jadi tidak ada yang menginjak itu, hanya saling dorong saja,” tandasnya. (c).