BREAKING NEWSKendariSULTRA

Kejati Sultra dan BPVP Kendari Kolaborasi dalam Program Restoratif Justice Berbasis Pelatihan Vokasi

241
×

Kejati Sultra dan BPVP Kendari Kolaborasi dalam Program Restoratif Justice Berbasis Pelatihan Vokasi

Sebarkan artikel ini

 

Kendari, mediakendari.com – Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Kejati Sultra) menjalin kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari dalam program pelatihan keterampilan bagi pelaku tindak pidana ringan yang telah menyelesaikan perkara melalui pendekatan Restoratif Justice (RJ). Perjanjian kerja sama ini ditandatangani pada 6 Februari 2025 pukul 10.00 WITA.

Kepala Kejati Sultra, Hendro Dewanto, menjelaskan bahwa pendekatan Restoratif Justice bertujuan menyelesaikan perkara di luar pengadilan tanpa menjatuhkan hukuman pidana. “Dalam hukum pidana, ini disebut Afdoning Goiten atau penyelesaian perkara di luar pengadilan melalui hak oportunitas yang dimiliki jaksa. Perkara-perkara ini sebenarnya bisa disidangkan, tetapi demi menjaga nilai-nilai luhur seperti hubungan keluarga dan keharmonisan lingkungan, kita memilih pendekatan yang lebih humanis,” ujarnya.

Setelah perkara diselesaikan, para pelaku menjalani asesmen untuk menentukan pelatihan yang sesuai dengan potensi mereka. Hendro menambahkan bahwa program ini dirancang agar peserta memperoleh keterampilan yang relevan dengan dunia kerja atau kewirausahaan. “Misalnya, jika pelaku masih muda dan belum memiliki pekerjaan, mereka akan dilatih di bidang yang sesuai, seperti otomotif, tata kecantikan, atau teknologi informasi,” jelasnya.

Kepala BPVP Kendari, Amran, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah baru bagi BPVP dalam memperluas cakupan pelatihan vokasi. “Biasanya, pelatihan kami ditujukan untuk masyarakat umum. Namun, ternyata ada satu lapisan masyarakat yang belum tersentuh, yaitu pelaku tindak pidana ringan dari program Restoratif Justice. Kami siap melatih mereka agar bisa bekerja mandiri atau menjadi bagian dari industri,” kata Amran.

BPVP Kendari menyediakan pelatihan di 13 kejuruan, termasuk otomotif (kendaraan ringan, sepeda motor, alat berat), tata kecantikan, fashion teknologi (menjahit dan desain busana), serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti desain grafis, operator komputer, teknisi komputer, dan jaringan. Selain itu, ada pula pelatihan di bidang pariwisata, bangunan, kelistrikan, elektronika, dan manufaktur.

Durasi pelatihan bervariasi antara satu hingga tiga bulan, dengan rata-rata satu bulan terdiri dari 20 hari kerja. Amran mengakui bahwa pihaknya sempat khawatir karena peserta RJ memiliki latar belakang berbeda dari peserta pelatihan biasa. Namun, setelah melalui asesmen Kejati, mereka menunjukkan potensi tinggi dan keseriusan dalam mengikuti pelatihan.

“Program ini sangat membantu mereka mendapatkan keterampilan baru, sehingga bisa bekerja di perusahaan, menjadi wirausaha, atau berkontribusi di masyarakat,” tutup Amran. Saat ini, tiga peserta dari program RJ tengah mengikuti pelatihan di BPVP Kendari.

Reporter: Nurzaida

You cannot copy content of this page