NEWS

Kenali Tanda Nomophobia Pada Anak Akibat Gadget, Konsultasikan ke Swarahati Consulting

482
×

Kenali Tanda Nomophobia Pada Anak Akibat Gadget, Konsultasikan ke Swarahati Consulting

Sebarkan artikel ini
Psikolog Klinis Ravianty Dony, S. Psi., M. Psi.

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Kecanduan Gadget (gawai) pada anak bisa mempengaruhi bahkan menyebabkan gangguan mental jika tak diatasi sedini mungkin.

Jika merujuk hubungan kesehatan mental dengan gadget, di era sekarang ini, sangat berhubungan erat. Kecanduan gadget (gawai) pada anak bisa saja sangat mempengaruhi sisi emosionalnya.

Kondisi anak yang merasa sudah nyaman dengan gadget, dan jika tiba-tiba dilarang, bisa menimbulkan anak-anak stress, tidak bisa bersosialisasi, dan juga akan sulit bergaul.

Psikolog Klinis Ravianty Dony, S. Psi., M. Psi., Pemilik Klinik Swarahati Consulting menjelaskan, dampak gadget pada kondisi psikologis anak bisa diliat dari pemakaian gadget.

Menurutnya, anak umur dibawah 7 tahun, itu tidak boleh lebih dari 1 jam perhari pemakaian gadget (gawai), baiknya diputus-putus tiap beberapa menit.

“Misalnya 5 menit diawal pemakaian nanti bisa dikalkulasi hingga 1 jam perharinya, apalagi skarang anak-anak banyak yang mencari bahan belajar secara online” Jelas Ravi.

Ia juga menuturkan, semenjak Covid-19 melanda di Indonesia pemakaian gadget sangat intens dilakukan oleh seluruh kalangan, dari anak-anak sekolah.

Aktifitas tersebut mulai pembelajaran secara daring, hingga dewasa ketika WFH (Work From Home), hal ini membuat tingkat penggunaan gadget menjadi kebutuhan pokok.

Dampak paling signifikan dari kecanduan gadget (gawai) adalah dari segi pikiran, perasaan, perilaku, motivasi dan sosial, bahkan ada gejala Nomophobia atau No Mobile Phone Phobia.

“Kondisi ini adalah ketika kita mulai merasa tidak tenang, gelisah, khawatir, emosional tidak karuan jika kita kehilangan gadget (gawai), Gejala ini yang banyak dialami kebanyakan anak bahkan orang dewasa tanpa disadari,” jelas Ravi.

Dirinya juga mengaku prihatin dengan kondisi anak-anak di zaman sekarang, karena nampak dewasa belum pada waktunya, akibat tontonan, game yang tidak sesuai umur.

“Untuk anak-anak, akibat penggunaan gadget (gawai), hal ini sangat berbahaya jika tanpa pengawasan orang tua, karena akan sangat mempengaruhi emosional anak-anak,” terang Ravi.

Untuk itu, dirinya berpesa, karena kecanduan gadget sangat mungkin terjadi di usia dini, sehingga orang tua memang dituntut untuk memperhatikan tumbuh kembang anak.

“Solusi hal ini dalam segi kesehatan mental memang perlu direhabilitasi secara lanjut, namun psycho edukasi (edukasi mental) juga menjadi peran orang tua terhadap anaknya,” pungkasnya.

Reporter: Kang Upik

You cannot copy content of this page