Reporter: Supriyadin
KENDARI – Suasana Masjid Al Muhajirin Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, usai salat Jumat pada 12 Maret 2021 tak seperti biasa. Para jamaah tak langsung berhamburan keluar masjid seusai salat Jumat.
Mata mereka tertuju kepada seorang pria berkoko biru yang memakai songkok di samping mimbar. Pria yang diketahui bernama Jeri (26) itu, matanya tampak berkaca-kaca saat mengucap syahadat dipandu tokoh agama di Masjid Al Muhajirin.
Jeri mengaku terharu dengan keputusannya mengingat menghadapi sejumlah ujian sebelum dirinya mengikrarkan diri sebagai seorang muslim.
Pemuda asal Kota Kendari ini menuturkan, sebagai anak sulung tiga bersaudara, dirinya lahir dari kedua orang tua yang berbeda keyakinan. Namun, pada usianya sekarang Jeri mantap memutuskan mengikuti keyakinan yang dianut ibunya. Keputusannya ini juga ia akui setelah meminta restu ibunya.
“Saya awalnya enggan untuk memutuskan pilihan ini memilih agama ibu sebab akan menimbulkan konflik antar keluarga,” terangnya pada Jumat, 12 Maret 2021.
Jeri mengaku mulai tertarik mempelajari Islam sejak di bangku sekolah dasar. Ketertarikan yang itu pernah membuatnya mencoba berpuasa di bulan Ramadhan, meski belum menjadi seorang muslim.
Selama proses pencarian keyakinannya itu, ia juga tak memungkiri tetap menjalankan ibadah berdasarkan keyakinan ayahnya.
Walaupun mungkin akan membuat ayahnya kecewa, tetapi menurut Jeri menjadi muslim sudah merupakan pilihan hidupnya.
Meski belum memahami syariat Islam lebih jauh, dirinya bertekad untuk menyesuaikan diri mempelajarinya. Ia berharap mendapatkan banyak pelajaran agama dan dapat membaca Al Quran dari saudara muslimnya. (B)