AdvertorialKONAWESULTRA

Konawe Menuju Lumbung Pangan Nasional, Produk Unggulan Terus Dikembangkan

1552
Perasawahan Konawe

UNAAHA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya mencari terobosan dalam memajukan daerah dengan memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya. Salah satu aspek yang menjadi perhatian serius, agar bisa diwujudkan yakni sektor pertanian.

Karena, jika sektor pertanian dimaksimalkan, maka kehidupan masyarakat petani bisa lebih baik. Disamping itu, selain untuk meningkatkan pendapatan petani dan pertumbuhan sektor pertanian tidak terlepas dari target jangka panjang yaitu untuk menjadikan Konawe sebagai lumbung pangan Nasional khususnya tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

Bukan tanpa alasan, dalam upaya peningkatan produksi komoditas tanaman pangan, karena Konawe merupakan salah satu daerah pendukung produksi padi di Sultra. Selain memiliki potensi lahan yang masih cukup luas, juga didukung oleh jaringan irigasi yang mampu memenuhi kebutuhan air bagi petani padi pada setiap musim tanam.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Konawe, luas sawah produktif saat ini mencapai 42.750 Hektar. Selama tiga tahun terakhir ini, sejumlah bantuan dan pemberdayaan petani terus dilakukan sebagai wujud keseriusan tersebut. Bantuan yang diberikan berupa pembukaan lahan persawahan yang baru, mesin tanam dan mesin panen padi, pompa air, hand tracktor, pupuk, bibit obat-obatan dan kebutuhan pertanian lainnya.

“Mayoritas penduduk Konawe berprofesi sebagai petani, sehingga tentu sangat tepat kalau sektor pertanian menjadi salah satu unggulan. Kami berkomitmen untuk terus mengenjot upaya peningkatan produksi komoditas tanaman pangan,” jelas Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Ir.Syahrudin

Dalam upaya mendukung kedaulatan pangan di Indonesia, Pemerintah Pusat telah mencanangkan program Upaya Khusus (Upsus) padi, jagung dan kedele (Pajale). Sehingga dalam hal ini, Pemkab Konawe berkominten mendukung dan akan mengimplementasikan program tersebut, agar dapat tercapai sebagaimana tujuan program itu sendiri yakni swasembada pangan berkelanjutan.

“Keseimbangan produksi pertanian juga menjadi penggerak berhasilnya program tersebut. Oleh sebab itu, Kami menginginkan adanya peningkatan produktifitas yang berkelanjutan. Tentunya hal itu dapat dicapai dengan kerja keras dan upaya para kelompok tani dalam menerapkan sistim tanam yang baik dan terarah,” jelas Syahrudin.

Sementara itu, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa mengatakan, setidaknya ada beberapa komoditas unggulan yang akan dioptimalkan produktivitasnya yakni padi, Jagung, dan Kedelai. Peningkatan produksi tiga komoditas yang diunggulkan ini, diantaranya merupakan upaya mendukung pemerintah pusat dalam mencapai kemandirian pangan nasional. Serta, untuk mendukung upaya percepatan pencapaian sasaran khususnya komoditas padi dan jagung.

“Potensi yang ada di Konawe sangatlah menjanjikan untuk terus dikembangkan. Lahan pertanian dan perkebunan masih sangat luas. Tujuannya agar produksi pertanian terus meningkat. Ujung-ujungnya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Untuk produksi yang dihasilkan para petani, katanya, seperti tanaman padi sudah cukup bagus setiap panennya, karena petani bisa mendapatkan 5-9 ton perhektar satu kali panen. Namun, hal ini sering tidak merata di beberapa Kecamatan karena kendala cuaca atau kendala lainnya. Beberapa kecamatan hanya mendapatkan produksi padi sekitar 3 ton perhektar satu kali panen. Ada beberapa kecamatan yang sangat tinggi produksinya rata-rata 5-9 ton perhektar sekali penen untuk tanaman padi yaitu Kecamatan Tongauna, Tongauna Utara, Abuki, Padangguni, Wonggeduku, Wonggeduku Barat, Unaaha dan Wawotobi.

“Untuk mendapatkan hasil yang maksimal setiap kali panen di seluruh Kecamatan, pemerintah terus menggenjot produktifitas komoditi unggulan seperti padi, jagung, dan kedelai. Dengan menyiapkan bibit, alat-alat pertanian, serta jaringan irigasi,” tutupnya.

Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara menambahkan, pada tahun 2019 Pemkab Konawe menggulirkan dana sebesar Rp 60 miliar untuk sektor pertanian yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sementara untuk bantuan alat pertanian, pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan berupa handtraktor sebanyak 60 unit, mobil operasional untuk mobilisasi handtraktor, dan penggilingan padi.

“Dana yang diinvestasikan di sektor pertanian tersebut guna menstimulun semua sawah di Kabupaten Konawe dengan mengasuransikan 60 ribu hektar sawah dan memberikan benih padi F1 yang merupakan bibit terbaik,” cetusnya. (Adv).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version