MUNA BARAT

Kondisi Kawasan Perbatasan Gambarkan Geliat Pembangunan di Mubar

1123
Muna Barat
Perbatasan Muna-Mubar di Desa Lindo, Wadaga.

Reporter : Jul Awal Sanatu

LAWORO – Kawasan perbatasan biasanya identik dengan ketertinggalan khususnya yang berkaitan dengan pemenuhan infrastruktur publik.

Padahal harus disadari bahwa kondisi perbatasan yang tidak ada geliat pembangunan juga sesungguhnya mencerminkan timpangnya kue pembangunan yang diporsikan disetiap tahunnya.

Demikian dikatakan Koordinator Media Center Pembangunan PUPR Muna Barat (Mubar), Surachman. Menurutnya, hal itu sebagai pertanda lemahnya political will yang diberikan pada kawasan perbatasan.

“Sesungguhnya kawasan perbatasan adalah beranda depan sebuah daerah yg sangat berkaitan dengan harkat dan martabat suatu daerah terhadap daerah lainnya,” ungkap Surachman, Senin malam 21 September 2020.

Ia mengatakan dari wajah perbatasan masyarakat suatu daerah dapat berdiri tegak dengan penuh kebanggaan berhadapan dengan masyarakat daerah tetangga atau tamu yang berkunjung.

“Alhamdullah semangat itu disadari di Muna Barat karena bagi Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat, mereka yang berada dibatas adalah harkat dan martabat yg perlu dijaga. Karenanya mereka perlu mendapatkan yang terbaik,” bebernya.

Kata dia, setiap perbatasan wilayah kabupaten infrastruktur publik seperti jalan dan gerbang dibangun sedemikian rupa untuk menambah nilai estetis dan keunikan wilayah Kabupaten Muna Barat.

“Disetiap perbatasan masuk wilayah Mubar dibangun gerbang selamat datang dan juga jalan diaspal. Itu juga untuk menyuguhkan hal berbeda kepada pengunjung yang tadinya mungkin melewati jalan rusak setelah masuk Mubar menjadi nyaman dan mulus seperti perbatasan di Tangkumaho, Sangia Tiworo, Punto, Kusambi dan Lindo menjadi beranda depan Muna Barat,” tutupnya. (2).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version