NEWS

Konferensi Cabang NU Bombana, Makmur Darwis Didapuk Jadi Ketua

996
Foto bersama usai konferensi cabang NU Kabupaten Bombana.

BOMABANA- Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan konferensi cabang ke III di salah satu hotel di bilangan Kecamatan Rumbia, Rabu 17 November 2021.

Hasilnya, Makmur Darwis didapuk sebagai Ketua Tanfidziah NU Kabupaten Bombana periode 2021 – 2026. Ia dipilih melalui usulan nama oleh peserta konferensi yang tak lain adalah masing – masing perwakilan NU dari tingkat kecamatan.

Sebelum ia dipilih, dewan syariah terlebih dahulu ditetapkan dalam rapat pleno di forum konferensi tersebut.

“Ini amanah terbesar bagi saya. Tentunya kemudian saya berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan. Namun, satu hal yang perlu kita sikapi bersama, lembaga ini bukan lembaga perorangan. Ini adalah lembaga yang harus dibesarkan kembali di Bombana secara bersama – bersama,” kata Ketua Nahdatul Ulama Bombana terpilih, Makmur Darwis mengawali sambutannya.

Ia mengatakan, melakukan konsolidasi hingga ditingkat kecamatan adalah hal yang mesti dilakukan dalam membangun NU lima tahun ke depan. “Kita dengan keyakinan bersama, Bombana akan menjadi lumbung NU,” kata dia.

Kendati demikian ia menegaskan, dirinya tidak bisa berbuat apa – apa tanpa bantuan semua kader baik ditingkat pengurus NU maupun ditingkatan organisasi sayap NU.

Menurut dia, dalam lima tahun kedepan dengan segala kemampuan serta kerja bersama – sama, NU Bombana akan mendorong pendidikan yang berbasis relijius di wilayah itu dengan membangun pondok pesantren atau lembaga pendidikan Islam lainnya.

Sementara itu, Sekretaris Wilayah PB Nahdatul Ulama (NU) Sulawesi Tenggara, Andi Sahibuddin mengatakan, pengurus baru NU Bombana harus mendorong kemajuan organisasi dengan melakukan konsolidasi keagamaan.

“Misalnya konsolidasi pendidikan keagamaan dengan membangun pondok pesantren yang dikembangkan oleh NU secara kelembagaan,” kata dia.

Tak hanya itu lanjutnya, membangun sinergitas dengan pemerintah daerah dan organisasi otonom juga harus dilakukan untuk memajukan NU di wilayah penghasil emas itu.

“Untuk memberikan kemaslahatan kepada warga memang tidak bisa sendiri harus dengan pemerintah dan organisasi otonom. NU adalah organisasi besar, banyak program di dalamnya ada program ekonomi, keagamaan dan lainnya. Kalau itu dikonsultasikan luar biasa,” pungkasnya.

 

Penulis : Hasrun

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version