BAUBAUHEADLINE NEWSKESEHATAN

Kronologi Kaburnya Pasien Covid-19 Dari Ruang Isolasi RSUD Baubau, Meninggal Lalu Dimakamkan Tanpa Protokol

1152
Covid-19 di Kota Baubau
Satu Pasien Covid-19 di Kota Baubau, Kabur dari Ruang Isolasi RSUD Kota Baubau Dua Hari Setelahnya, Pasien Tersebut Meninggal Dunia. Foto: Adhil/Mediakendari.com

Reporter : Adhil

BAUBAU – LA (75), warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), salah seorang pasien terkonfirmasi positif covid-19, nekat kabur dari ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau, Rabu, 23 September 2020 lalu.

Direktur RSUD Kota Baubau, Nuraeni Djawa menceritakan kronologinya, bahwa sebelum meninggalkan ruang isolasi, pihak keluarga LA sempat meminta kepada petugas medis untuk memulangkan LA ke kediamannya.

Keluarga meminta dengan alasan untuk diisolasi mandiri. Namun permintaan keluarga pasien itu ditolak karena alasan kesehatan pasien dan keselamatan warga sekitar tempat tinggal pasien.

“Tapi akhirnya, keluarga pasien tetap nekat membawa pergi LA tanpa sepengetahuan tim medis,” ungkap Nuraeni Djawa di konformasi Senin, 28 September 2020.

Sebelumnya kata Nuraeni, LA merupakan pasien rujukan dari salah satu rumah sakit swasta di Kota Baubau. LA dirujuk ke RSUD Baubau untuk diisolasi setelah dinyatakan positif covid-19 dari hasil uji swab.

Saat dirawat di rumah sakit swasta itu, LA terkonfirmasi mengalami sakit pada saluran pencernaan, hingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah pasien menunjukan gejala covid-19.

“Dan ternyata dua hari pasca meninggalkan ruang isolasi, pasien tersebut meninggal dunia dan dimakamkan tanpa protokol kesehatan oleh pihak keluarga,” tambahnya.

Ditempat terpisah, juru bicara gugus tugas covid-19 Kota Baubau, dr Lukman mengatakan, usai mendapatkan informasi, tim gugus langsung melakukan tracking terhadap keluarga yang sempat kontak erat dengan pasien.

Keluarga pasien juga diminta secara sukarela datang ke gugus tugas untuk dilakukan pemeriksaan agar penyebaran covid-19 agar tidak lebih meluas di masyarakat.

“Peristiwa seperti ini harusnya tidak terjadi. Kami minta kesadaran semua masyarakat, untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan. Semua yang terkonfimasi pasti kita berikan penanganan medis yang maksimal,” kata dr Lukman.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version