Laporan : Jaspin
Editor : Taya
UNAAHA – Tim Search dan Rescue gabungan bersama TNI Polri dan Babinsa mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Latoma, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (26/6/2019) menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.
Diketahui korban tersebut merupakan Ibu Hamil, Nita Arminda warga Desa Latoma Jaya yang merupakan kecamatan yang terisolir di Kabupaten Konawe.
Setelah mendarat di Lapangan Monapa Unaaha, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) BLUD Konawe dan langsung mendapat perawatan medis.
Menurut keterangan Bidan Nurmin, korban mengeluh nyeri pada perut bagian bawah hingga tembus di pinggang.
Setelah melakukan pemeriksaan secara intensif, ternyata usia kehamilan Nita telah memasuki 35 minggu atau delapan bulan. Ia dinyatakan baik.
Baca Juga :
- Wakili Pj Gebernur, Sekda Sultra Resmi Buka Jambore PKK Tingkat Provinsi, Pj Bupati Konawe Bersyukur Atas Pelaksanaan Pertamakali di Kota Padi
- Siap Tarung Pilkada Muna Barat, Fajar Hasan Resmi Daftar di PDIP
- Pawai Parade Nusantara Jambore PKK Tingkat Provinsi 52 Tahun di Konawe, Bawa Pesan Persatuan
- Polda Sultra Diminta Transparan Terkait Kasus Dugaan Korupsi di Dishub dan Dinkes Konawe
- Lomba Olahraga Antar OPD Pemprov Sultra Resmi Dibuka, Asrun Lio: Junjung Tinggi Sportivitas
- Pemkot Kendari Terima Penghargaan MCP Nomor 1 di Sulawesi dari KPK RI
“Hampir semua Ibu Hamil, pasti akan merasakan hal seperti itu kerena wajar bagi ibu hamil dengan kondisi kehamilan,” jelas Nurmiati kepada media ini, Rabu (26/6/2019).
Hasil ultrasonografi (USG) letak kepala bayi (normal) tapi belum masuk panggul. Umur kelahamilannya 35 minggu/8 bulan, ketuban masih cukup, tidak ada lilitan, dan tensi normal.
“Untuk penanganan, terapinya dikasih obat vitamin (promavit), sudah diizinkan pulang tapi setiap dua minggu harus kontrol. Semua pembiayaan korban banjir di BLUD RS Konawe gratis, pelayanannya kami prioritas korban banjir memang,”ungkapnya.
Untuk diketahui Kecamatan Latoma merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Konawe yang terisolir akibat akses jalan terputus hingga penyaluran logistik ataupun evakuasi menggunakan helikopter. (a)