NEWS

Lagi, Jurnalis Jadi Korban Pemukulan Aparat Saat Demo Tolak Anak Gubernur Jadi Calon Tunggal HIMPI Sultra

2239
Tampak Laode Deden wartawan JPNN Com (tengah) dilindungi teman saat akan terjadi pemukulan

KENDARI – Kembali terulang jurnalis menjadi korban pemukulan saat melakukan liputan demonstrasi menolak anak gubernur mencalonkan sebagai ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesesia (HIPMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berlangsung di Rumah jabatan (Rujab) Gubernur, jalan R Suprapto, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Kamis 10 Februaru 2022

Pihak aparat keamanan itu terdiri dari Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian dengan melakukan tindakan melanggar hukum terhadap jurnalis JPNN.Com, La Ode Deden Saputra

Berdasarkan pantauan wartawan Mediakendari.com dilokasi, Massa aksi yang digelar sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda Sultra (SPS) membawa tuntutan menolak pencalonan anak Gubernur Sultra, Alvin Taufan Putra sebagai Ketua HIMPI Sultra

Baca Juga : Tingkatkan Mutu Pendidikan Perguruan Tinggi, UMW Teken MoU Bersama UHO 

Diketahui, sebelumnya Alvin merupakan calon tunggal sebagai ketua HIPMI Sultra setelah mengalahkan Dirga Mubarak dalam verifikasi berkas yang dilakukan panitia pemilihan.

Sehingga sejumlah mahasiswa itu yang tergabung dalam massa aksi SPS datang untuk mempertanyakan keputusan panitia, sebab mereka menduga tahapan seleksi itu ada intervensi dari Gubernur Sultra, Ali Mazi

Kericuhan itu bermula saat massa aksi mencoba membakar ban namun dihalau oleh aparat Satpol PP, sehingga massa aksi tidak menerima dan terjadinya cekcok saling tarik menarik ban antara Satpol PP dan massa aksi

Baca Juga : OJK Hadir Berikan Layanan Slip dan Pengaduan di Momen HPN

Melihat hal tersebut sejumlah wartawan yang berada dilokasi mencoba untuk mengambil gambar dimomen kericuhan itu, namun salah satu wartawan dari JNPP.Com, Deden mendapat imbas pemukulan dari pihak aparat keamanaan saat hendak mengambil gambar menggunakan handpohonenya

“Pas saya ambil gambar saat ribut itu, tanganku dipukul sama sama Satpol PP sampai dia jatuh dan retak,” ujarnya 10 Februari 2022

Setelah mencoba untuk mengambil Handphonenya, Deden kembali didorong dan diduga dari anggota polisi ikut melontarkan pukulan

Dari setelah pemukulan itu, menurut pengakuan Deden, kepalanya dan tangannya terasa sakit akibat pukulan tersebut.

Reporter : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version